SOLOPOS.COM - Sejumlah remaja di Gunungkidul sedang bermain dan berlatih gateball di Alun-alun Wonosari. (Harian Jogja/David Kurniawan)

Olahraga gateball sudah masuk Gunungkidul

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Meski prestasi olahraga di Gunungkidul terhitung minim, namun jenis olahraga yang berkembang tidak kalah dengan daerah lain. Salah satu olahraga yang lagi berkambang saat ini adalah gateball.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Udara di Alun-alun Wonosari masih terasa gerah dan matahari masih terasa terik, meski waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB. Namun kondisi itu tidak membuat  empat remaja patah arang.

Mereka tetap fokus untuk bermain di lapangan yang berukuran panjang 20 meter dan lebar 15 meter. Untuk mempertegas garis permainan, muda-mudi itu membuat garis dari tali berwarna biru sesuai dengan ukuran lapangan. Untuk melengkapi permainan, ada tiga buah gawang dan sebuah tiang di tengah-tengah sebagai sasaran.

Setiap pemain membawa sebuah tongkat seperti palu sebagai alat pemukulnya.  Mereka pun berpacu dengan waktu untuk menjadi pemenang, karena dalam sekali bermain diberikan durasi selama 30 menit.

Tim siapa yang paling cepat menyentuh angka 25 maka dialah yang tampil sebagai pemenang. Namun jika sampai waktu permainan berakhir belum ada satu pun tim yang mencapai angka itu, maka pemenangnya ditentukan berapa banyak jumlah bola yang dimasukkan.

Belum banyak yang tahu olahraga ini, namun mereka menyebutnya sebagai gateball. Olahraga ini mulai masuk ke Gunungkidul pada awal Juni lalu. Hingga sekarang ada sekitar 20 atlet yang menggeluti gateball.

Untuk berlatih dan mengasah kemampuan, para atlet yang didominasi kalangan muda ini memilih hari Senin, Rabu dan Sabtu. Biasanya mereka melakukan sesi permainan ini di sore hari.

Ketua Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (Pergatsi) Cabang Gunungkidul Ardhi Prasetya menjelaskan, gateball pun bukan sekedar olahraga biasa. Olahraga ini merupakan gabungan dari tiga olahraga, yakni Golf, Biliard, dan Catur.

“Mukul kayak golf, kemudian bolanya dan cara bermainnya hampir billiard. Sedang untuk strateginya sama rumitnya dengan bermain catur,” kata Ardhi kepada Harian Jogja, Jumat (16/10/2015).

Dia menjelaskan gateball pertama kali dimainkan di Jepang. Olahraga ini dimainkan diadopsi dari permainan golf. Bahkan pertama kali dimainkan, tongkat pemukulnya masih menggunakan stick golf.

“Setelah ada penyempurnaan dibuat tongkat pemukul sendiri. Bentuknya pun seperti palu, dan cara menggunakannya dipukul ke arah depan,” ungkapnya.

Ardhi tidak menampik, olahraga ini masih terhitung awam dan belum banyak yang mengenalnya. Berbagai cara pun dilakukan agar masyarakat mau bermain.

“Kalau kami lebih memilih untuk memainkannya di tempat terbuka. Sehingga saat ada warga yang berdiam diri saja bisa kita ajak bermain. Sebagai buktinya, mulai banyak orang yang suka  dan setiap bermain lagi mengajak sanak saudaranya,” tutur Ardhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya