GUNUNGKIDUL-Elpiji ukuran 3 kilogram mulai langka di Gunungkidul. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertambangan (Disperindagkoptan) menduga keterlambatan pasokan elpiji karena ulah sopir agen yang nakal.
Kelangkaan pasokan elpiji mulai dirasakan pengecer di warung sejak sepekan terakhir. Salah satunya diakui pengecer tabung gas di Desa Putat, Kecamatan Patuk, Wasimo, 40. Dia mengaku biasanya setiap dua hari dipasok elpiji namun sudah satu pekan baru dikirim, sehingga masyarakat yang membutuhkan sempat kesulitan.
Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik
“Banyak yang bertanya, kemana gas. Karena gas 3 kilogram ini kan kebutuhan pokok untuk ibu rumah tangga setelah tidak ada minyak tanah,” ucapnya, Kamis (7/2/2013).
Wasimo menambahkan, ia sempat menanyakan kepada pengirim Elpiiji terkait keterlambatan pengiriman. Diperoleh jawaban karena terlambat pasokan dari atas secara merata.
Terpisah Kepala Disperindagkoptan Gunungkidul Siri Iriyanti mengatakan, ketersediaan elpiji di Gunungkidul sebenarnya sudah diatur berdasarkan kuota agar tidak menyulitkan konsumen. Hanya saja, kata dia, memang terkadang ada permasalahan di lapangan terutama dari agen.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Disperindagkoptan akan memantau agen dan pangkalan karena dari Stasiun Pengisian bahan Bakar elpiji (SPBE) selalu menerima pasokan pengiriman berapa pun jumlah elpiji.