SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Upaya memperbanyak jumlah pangkalan di tiap-tiap kecamatan dilakukan agar mata rantai distribusi gas terebut bisa dipotong.

 

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

 

Aktivitas salah satu agen elpiji 3 kg di Kota Kediri, Rabu (25/11/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Prasetia Fauzani)

Aktivitas salah satu agen elpiji 3 kg di Kota Kediri, Rabu (25/11/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Prasetia Fauzani)

Harianjogja.com, SLEMAN- Untuk menekan harga elpiji 3 kg agar sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp15.500 per tabung, Dinas Sumber Daya Air dan Mineral (SDAEM) Sleman akan memperbanyak jumlah pangkalan di masing-masing kecamatan. Langkah tersebut sudah dibahas dengan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas).

Kepala SDAEM, Purwoko Suryatmanto mengatakan, upaya memperbanyak jumlah pangkalan di tiap-tiap kecamatan dilakukan agar mata rantai distribusi gas terebut bisa dipotong. Jika jumlah pangkalan ditambah, katanya, maka masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan harga gas 3kg sesuai HET. “Kalau harga gas di pangkalan kan sesuai HET. Beda dengan pengecer,” kata Purwoko, Sabtu (26/12/2015).
Dia menilai, penambahan jumlah pangkalan mutlak dilakukan dibandingkan menambah jumlah pengecer. Dia juga berharap, pangkalan-pangkalan gas tersebut tidak hanya menyediakan gas 3kg tetapi juga 12kg. Menurutnya, kebijakan tersebut akan diimplementasikan pada 2016 mendatang. “Kami sudah merancang dan melakukan pendataan di masing-masing kecamatan,” katanya.
Data yang dimiliki SDAEM tersebut akan digunakan sebagai dasar, berapa penambahan jumlah pangkalan yang ideal di suatu kecamatan. Selama ini, katanya, jumlah pangkalan di tiap-tiap kecamatan berbeda-beda. Ada kecamatan yang memiliki pangkalan gas elpiji yang dinilai melebihi kapasitas. Ada juga kecamatan yang jumlah pangkalannya dinilai jauh dari kebutuhan.

Kondisi tersebut berdampak pada persebaran gas 3kg tidak merata dan membuat harga tinggi di tingkat pengecer. Dia menyontohkan, masyarakat Turi dan Prambanan kesulitan mencari gas 3kg. Kondisi ini berbeda dengan Kecamatan Depok yang banyak terdapat pangkalan. “Paling banyak jumlah pangkalan di Kecamatan Depok, ada 200 pangkalan, sementara Kecamatan Prambanan dan Turi masih sedikit dan perlu penambahan pangkalan gas di daerah itu,” ujarnya.
Idealnya, kata Purwoko, satu pedukuhan memiliki dua pangkalan gas bersubsidi. Saat ini hanya terdapat 17 agen elpiji 3 kg di Sleman. Agen-agen tersebut menyuplai stok di 1.365 pangkalan. Jumlah tersebut dinilai belum ideal karena tidak tersebar merata di tiap desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya