SOLOPOS.COM - Ilustrasi operasi pasar (OP) elpiji 3 kg. (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)

Kelangkaan elpiji tiga kilogram beberapa waktu terakhir di DIY disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat

Harianjogja.com, JOGJA– Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY, Sugeng Purwanto menyebut, kelangkaan elpiji tiga kilogram beberapa waktu terakhir di DIY disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru 2018 dan adanya kenaikan harga pada bright gas 5,5 kg.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca juga : Ini Angka Tambahan Gas Melon Tiap Daerah di Jogja

Ia menyatakan sebenarnya elpiji tiga kg ditunjukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Namun, di lapangan mungkin tidak seperti yang diharapkan.

Karena itulah, ungkapnya, Pemerintah Pusat sedang mewacanakan pembelian dengan sistem tertutup.

“Akan dilaksanakan tahun 2018 atau melesetnya tahun 2019. Distribusi akan dilakukan secara tertutup. Siapa yang mau membeli harus menunjukkan kartu pra sejahtera. Kalau distribusinya seperti sekarang kontrol menjadi sulit dilaksanakan,” ucapnya, Jumat (15/12/2017).

Dalam melakukan antisipasi kelangkaan dan stabilisasi harga di DIY, Pertamina telah memberikan penambahan kuota fakultatif sebesar 5%, 1%, 2%.

Masyarakat diimbau untuk membeli elpiji tiga kg di SPBU terdekat jika di pangkalan tidak mencukupi. Sebab di setiap SPBU ada penambahan kuota sebesar 2% untuk stabilisasi harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya