SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Antara)

Garis kemiskinan di DIY naik

Harianjogja.com, JOGJA- Pakar studi kependudukan Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Muhadjir Darwin mengatakan, naiknya garis kemiskinan yang disertai turunnya jumlah kemiskinan merupakan capaian positif DIY.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Hal ini mengindikasikan tingkat kesejahteraan DIY semakin tinggi.

“Itu bagus. Artinya untuk memenuhi kebutuhan pokok, dibutuhkan pendapatan yang lebih tinggi. Ketika angka kemiskinannya dinaikkan dan jumlah warga miskinnya berkurang berarti kan tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat. Itu temuan positif,” ujar dia melalui sambungan telepon.

Pihaknya menduga, kondisi ini bisa terjadi karena kemunculan usaha kreatif dalam beberapa tahun terakhir yang sengaja diciptakan masyarakat lokal.

Seperti desa wisata yang semakin marak karena digarap sendiri oleh penduduk lokal. Begitu pula dengan wisata kuliner yang menyajikan makanan-makanan lokal dan bisnis catering yang hampir merata di semua kabupaten DIY.

Menurutnya, usaha-usaha seperti itu ikut menyerap tenaga kerja dari kalangan penduduk miskin dan berpotensi meningkatkan pendapatan mereka.

Prestasi ini menurutnya perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Pemerintah daerah perlu memperhatikan secara lebih serius kantong-kantong kemiskinan DIY karena kantong kemiskinan tidak hanya tersebar di daerah perkampungan tetapi menyebar ke semua kabupaten/kota.

“Dari kantong kemiskinan menjadi kantong kesejahteraan,” pinta pria yang menjadi dosen Fisipol UGM Jurusan Manajemen dan Kebijakan Publik ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya