SOLOPOS.COM - Pagelaran tayub saat acara Gari Art Festival di Lapangan Desa Gari, Kecamatan Wonosari pada Sabtu (23/9/2017). (Foto Istimewa)

Setelah sukses penyelengaraan yang pertama pada 2016 lalu, Gari Art Festival kedua di Desa Gari, Kecamatan Wonosari kembali diselenggarakan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL —Setelah sukses penyelengaraan yang pertama pada 2016 lalu, Gari Art Festival kedua di Desa Gari, Kecamatan Wonosari kembali diselenggarakan. Suguhan seni dan budaya dalam festival yang dikemas dengan tema persatuan dan kesatuan itu diharapkan menjadi daya tarik wisata.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Dinas Pariwisata DIY, Aria Nugrahadi mengatakan pihaknya mendorong sejumlah penyelenggaraan festival sebagai daya tarik wisata di DIY, tak terkecuali Gari Art Festival di Gunungkidul. “Harapannya Gari Art Festival dapat dijadikan magnet daya tarik kunjungan wisata,” kata dia kepada Harianjogja.com, Senin (25/9/2017).

Gari Art Festival yang diselenggarakan di lapangan Desa Gari menyuguhkan berbagai kesenian yang berasal dari sembilan dusun. Masing-masing dusun berpartisipasi memeriahkan pasar kreatif yang berisi pameran kuliner dan kerajinan khas Desa Gari serta dan live mural.

“Selain itu festival ini tentu saja juga dapat dijadikan sebagai upaya pelestarian budaya,” kata Aria.

Sementara itu Bupati Gunungkidul Badingah menyambut baik telah diselenggarakannya Gari Art Festival pada Sabtu (23/9/2017) lalu. Festival tersebut kata dia dapat membangkitkan semangat masyarakat untuk dapat mengembangkan seni budaya di desanya.

“Harapannya dengan festival itu dapat mendukung pengembangan pariwisata yang ada di Gunungkidul. Festival seni dan budaya tidak hanya menjadi tontonan, tapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat jika event tersebut berkembang menjadi daya tarik wisata,” kata dia.

Lanjutnya lagi, Desa Gari menurut dia memiliki potensi yang unik. Pasalnya di Desa Gari sendiri terdapat pasar ekologi yang dibangun dibekas galian tambang kapur dan berhasil menjadi percontohan nasional.

Pasar yang diresmikan langsung oleh Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup beberapa waktu lalu dinilai berhasil melakukan reklamasi dan menghindarkan desa dari kerusakan lingkungan.

Dan oleh sebab itu, adanya pasar tersebut juga terus dikembangkan. “Setelah diresmikan kemarin kami berharap pasar itu terus berkembang. Tidak hanya pasar saja tapi syukur-syukur dapat menarik pengunjung dengan diberikan pentas seni dan budaya,“ kata Bupati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya