SOLOPOS.COM - FOTO GREBEG MAULUD JOGJA : Gunungan Kakung diikuti gungan lainnya keluar untuk prosesi Grebeg Maulud dari Keraton Yogyakarta menuju Masjid Gede Kauman, Jogja, Selasa (14/1/2014). Selain untuk memperingati hari lahir atau maulid Nabi Muhammad SAW, tradisi yang digelar setiap tahun tersebut juga menjadi simbol pemberian sedekah dari Raja Keraton Jogja kepada rakyatnya. (JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Upacara Garebek Maulud Kraton Ngayogyakarta, diikuti ribuan warga yang memadati Masjid Agung Kauman, Selasa (14/1/2014). Berikut laporan wartawan Harian Jogja, David Kurniawan.

Menurut kepercayaan, hasil dari gunungan itu dapat mendatangkan berkah serta menolak bala. Tak ayal ribuan orang rela berdesak-desakan untuk berebut uba rampe gunungan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya hampir empat tahun tidak melihatnya, dan baru tahun ini bisa melihat lagi. Pengennya sih ingin mendapatkan bagian dari gunungan itu, tapi keliatannya susah,” kata Suratini salah seorang warga.

Dia memercayai jika mendapatkan dari gunungan akan mendatangkan berkah dan bisa menjadi tolak  bala. Hanya, kata dia sangat sulit untuk mendapatkan bagian itu, karena harus berdesak-desakan sehingga sangat sulit menjangkaunya.

Upacara itu juga menjadi perhatian bagi turis manca negara. Mereka melihat dengan saksama acara ini dan tak jarang mengabadikan momen tersebut. Malahan ada turis asing yang ikut berebut dan mendapatkan beberapa buah kacang panjang dari gunungan. Lalu membagikan itu ke beberapa orang di sekitarnya.

Malahan, meski alat untuk membawa gunungan itu sudah dibawa kembali ke Kraton, masih banyak
warga yang antusias memungut sisa-sisa dari  gunungan. Tak peduli barang itu kotor dan sudah diinjak-injak ribuan orang tetap disimpan dengan harapan bisa mendatangkan berkah.

“Saya dapat tali rafia dan rengginan. Pengennya dapat yang besar tapi kalah cepat dengan orang lain,” kata Cuyono, pengunjung asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Meski mengaku mempunyai saudara di Temanggung, tapi kedatangan ke Jogja, bukan untuk mengunjungi sanak saudaranya tapi untuk mendapatkan berkah dari gunungan itu. Rencananya, dia akan menanam rengginan dan tali rapia itu di sawahnya di Banjarmasin.

Harapannya, supaya hasil panen bisa melimpah dan jauh dari hama. “Memang saya
niatkan datang dari jauh-jauh untuk mencari berkah itu. Tapi saya juga tidak lupa akan mengunjungi saudara saya,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya