Harianjogja.com, JOGJA – Kemeriahan Grebek tak hanya dirasakan para warga, karena momen ini juga digunakan pecinta fotografi untuk saling bertemu dan bertatap muka. Apabila para warga ingin mendapatkan berkah dari acara ini, bagi pecinta foto tak sebatas mengabadikan momen saja, tapi dari momen inilah juga bisa mengeruk pundi-pundi rupiah.
“Paling penting adalah bisa melihat dan mengabdikan momen. Tapi ke depannya, mungkin hasil jepretan ini bisa menjadi koleksi kemudian diikutsertakan dalam sebuah lomba dengan tema sejenis,” ungkap Frisco,
fotografer asal Bandung, Selasa (14/1/2014).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dalam acara gunungan, Frisco mencoba untuk mengabadikan momen-momen yang ada, terutama berkenaan dengan foto human interest, baik itu dari sisi antusias masyarakat, kemeriahan atau pun peristiwa lainnya. Dia sengaja datang jauh-jauh dari Bandung tak hanya untuk mengabadikan momen itu, tapi juga bertemu dengan pecinta foto dari seluruh Indonesia.
“Saya tadi bertemu dari kawan-kawan fotografer Jogja, Jakarta, Surabaya dan masih banyak lagi. Saya tidak bisa menghafalkan karena yang datang ratusan orang pecinta fotografi di sini,” ungkapnya.
Dia mengakui, inti dari fotografi adalah mengabadikan sebuah momen dan tidak menutup kemungkinan dipublikasikan ke masyarakat luas. Hanya, fotografi memerlukan pengasahan naluri yang intens dan tidak serta merta pecinta foto bisa mahir dan menghasilkan karya yang bagus.
Senada juga diungkapkan Doni, pecinta fotografi asal Gresik. Dia mengaku sudah mengkuti beberapa acara budaya di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Untuk acara gunungan merupakan yang pertama. Selain sebagai hobi, melalui acara-acara seperti ini merupakan ajang silaturahmi antar pecinta foto seantero Nusantara.
“Istilahnya kopi darat, kan biasanya melalui media sosial diskusinya. Nah lewat momen seperti ini bisa ketemu langsung dan hunting bareng,” katanya.