SOLOPOS.COM - Bangunan gardu peninggalan Belanda, tidak tergusur pembangunan trotoar KSPN Borobudur (Beritamagelang.id)

Solopos.com, MAGELANG -- Pembangunan proyek program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur diarahkan tetap menjaga bangunan heritage kolonial Belanda. Hal tersebut tampak di Dusun Brongsongan Desa Wringinputih Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Mengutip Beritamagelang, Minggu (11/4/2021), di dusun yang terletak di jalan penghubung Borobudur-Salaman-Purworejo berdiri sebuah bangunan Belanda. Masyarakat sekitar menyebutnya gardu. Dulu posisi gardu jauh dari jalan, tapi karena pembangunan jalan, maka jalan semakin lebar dan posisi gardu tampak di pinggir jalan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pelebaran jalan dan pembangunan trotoar proyek KSPN membuat gardu tersebut tampak mepet di bahu jalan. “Warga sini menginginkan gardu itu tetap ada karena hanya tinggal satu gardu itu. Dulu pernah ada di Ngrajek Mungkid tapi sudah dibongkar. Warga masih merawat gardu, mulai rutin mengecat dinding gardu, hingga mengganti atap gardu," ucap salah satu warga Dusun Brongsongan, Sudadih.

Baca Juga : Gubernur Ajak Seniman Gaek Magelang Bahas Kawasan Wisata Borobudur

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bina Marga Kementerian PU Cipta Karya, Awang Nofika, mengatakan, pihaknya membangun trotoar sepanjang 1,3 km dari Kujon Borobudur hingga perbatasan Kecamatan Salaman melintasi gardu tersebut. "Gardu tersebut tidak dibongkar karena untuk dilestarikan. Dan pembangunan trotoar hanya sampai pada samping gardu," terang Awang.

Pemerhati sejarah Magelang, Chandra Gusta Wisnuwardana, menerangkan fungsi gardu tersebut untuk pos keamanan pada zaman Belanda. Terlebih jalur tersebut adalah jalan penghubung Magelang-Purworejo.

"Bangunan tersebut tentunya sebagai pos penjagaan, bisa penjagaan militer atau industri, seperti di Sleman Yogyakarta masih ada pos gardu seperti itu dimana dilokasi tersebut banyak pabrik Belanda kala itu. Kebijakan untuk melestarikan bangunan era kolonial tentunya sangat bagus, karena bisa menjadi ikon daerah tersebut. Dan juga sebagai pertanda bahwa wilayah tersebut dahulu merupakan wilayah penting," jelas Gusta.

Baca Juga : Gurihnya Peyek Petho Paremono Magelang Sudah Sampai Belanda

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya