SOLOPOS.COM - Pemandangan dari Bukit Mur di Desa Pucung, Kecamatan Eromoko, Wonogiri. (Istimewa/Ashari)

Solopos.com, WONOGIRI -- Lokasi Desa Pucung, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, yang berada di dataran tinggi dianugerahi potensi pemandangan alam luar biasa.

Di Desa Pucung terdapat satu bukit yang dengan ketinggiannya orang bisa melihat lanskap Waduk Gajah Mungkur (WGM), lanskap Kota Wonogiri, hingga Kecamatan Baturetno. Bukit itu bernama Bukit Mur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bukit Mur berada di Dusun Soka. Selama ini bukit itu kerap dipakai mahasiswa pencinta alam dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogja, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dan lainnya untuk berlatih panjat tebing.

Ke depan, bukit itu akan ditata untuk menunjang pariwisata ke desa dengan kontur bergunung-gunung itu.

“Sebelum penataan, kami akan berdialog dulu dengan pemuda bagaimana soal konsep penataan itu ke depan termasuk pengelolaannya,” kata Kepala Desa Pucung, Kecamatan Eromoko, Ashari, saat dihubungi , Senin (23/12/2019).

Ia menjelaskan untuk menunjang wisata Bukit Mur, Pemdes sedang mempersiapkan akses menuju bukit. Di bukit itu nanti akan dibangun gazebo untuk berteduh sembari menikmati pemandangan alam, gardu pandang, hingga lokasi-lokasi selfie.

Bukit Mur di Desa Pucung, Kecamatan Eromoko, Wonogiri. (Istimewa/Ashari)
Bukit Mur di Desa Pucung, Kecamatan Eromoko, Wonogiri. (Istimewa/Ashari)

Selain untuk menikmati pemandangan, bukit juga masih bisa dipakai untuk berlatih panjat tebing.

“Untuk anggaran khusus dari desa belum ada. Tapi, pengerjaan pada tahap awal bisa melibatkan masyarakat untuk swadaya dan gotong royong,” ujar dia.

Camat Eromoko, Danang Erawanto, menyampaikan kondisi alam di Eromoko sangat cocok untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata.

Namun, sebelum membangun destinasi wisata, ia harus mempersiapkan terlebih dahulu sumber daya manusianya. Hal itu untuk menghindari masyarakat hanya berebut kebutuhan ketika pembangunan lebih mendahulukan materi.

“Di Sindukarto, Pasekan, semua kami perkuat masyarakatnya dulu,” ujar dia, saat berbincang dengan beberapa waktu lalu.

Sebagai upaya promosi, lanjut dia, desa bisa memanfaatkan program outing class untuk bermain ke wisata. Dari hasil kunjungan itu masyarakat bisa mengambil manfaat dari membuka UMKM kuliner hingga membuat suvenir.

Outing class didorong untuk memajukan pariwisata lokal. Semua gratis tanpa tiket masuk. Pendapatan masyarakat dan pengelola bisa dari parkir, suvenir, hingga kuliner. Pembangunan destinasi wisata itu pun melibatkan seluruh pemuda mulai dari kelas tiga SD sampai kelas IX. Nanti orang tua pasti terlibat begitu melihat semangat anak muda membangun daerahnya,” ujar Danang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya