CERES – Rencana pelarian narapidana (napi) Rafael Valadao dari penjara Ceres, Brazil, sebenarnya cukup brilian. Sayangnya ada satu cacat dalam rencananya itu, perutnya terlalu besar untuk mampu melewati lubang yang dibuat di dinding sel!
Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun
Alhasil, Valadao pun terjebak di lubang dinding, dengan bagian tubuh atasnya berada di luar penjara dan perut ke bawah masih di dalam sel. Dua napi lain yang seyogianya ambil bagian dalam pelarian itu, berusaha membantu dengan mendorong bagian bawah tubuh Valadio.
Tak tahan, Valadao pun berteriak kesakitan. Nah, teriakannya itulah yang mengundang penjaga dan akhirnya ngonangi rencana pelarian itu.
Melihat kondisi Valadao yang nyanthol di dinding itu, seperti dilansir Daily Mail, Jumat (7/12/2012), para petugas malah tertawa. Namun mereka akhirnya memberi sebuah bangku untuk menopang bagian atas tubuh Valadao dan memanggil petugas pemadam kebakaran untuk membantu membebaskannya.
“Dia menjerit kesakitan ketika bantuan tiba. Tampaknya dia tidak memperhitungkan ukuran perutnya,” ujar seorang petugas.
Dari sekelompok napi yang merencanakan pelarian hebat itu, hanya seorang yang berhasil lolos karena keluar lebih dulu sebelum Valadao. Hingga berita ini diturunkan, napi tersebut belum ditemukan.
Sementara Valadao dibawa ke rumah sakit di bawah perlindungan polisi akibat menderita beberapa luka goresan dan diduga mengalami patah tulang rusuk. Setidaknya, satu luka yang pasti dideritanya adalah pada egonya.