Solopos.com, KLATEN -- Pemerintah Desa (Pemdes) Jogosetran, Kecamatan Kalikotes, Klaten, urung mendapatkan investor kelas kakap asal Kulonprogo. Sedianya, investor kelas kakap itu akan bekerja sama dengan pemdes setempat untuk membangun objek wisata air.
Kepala Desa (Kades) Jogosetran, Priyadi alias Supri, mengungkapkan hal tersebut kepada Solopos.com, Rabu (16/12/2020). Pemdes Jogosetran telah bersiap diri membangun objek wisata air sejak akhir caturwulan I tahun 2020.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Namun, upaya tersebut batal setelah munculnya pandemi Covid-19, pertengahan Maret 2020 lalu. "Waktu itu [sebelum muncul pandemi Covid-19], kami sudah ada pembicaraan dengan calon investor asal Kulonprogo. Kami sudah sepakat membangun objek wisata air," katanya.
Kebijakan Karantina Pemudik Solo Berubah Lagi, Pemkot Batal Bikin Posko di Terminal dan Stasiun
Pemdes Jogosetran, Klaten, harus bekerja sama dengan investor karena biaya pembangunan objek wisata air itu lumayan besar, yakni Rp15 miliar. Supri mengatakan di desanya terdapat 42 RT dan 12 RW.
Dari belasan dukuh, Desa Jogosetran menyimpan tiga mata air yang berada di Prigi Wetan. Masing-masing mata air itu, yakni Umbul Waringin, Umbul Kepoh, dan Umbul Candi.
Dana Desa
"Jogosetran itu dana desanya senilai Rp895 juta. Alokasi dana desa [ADD] senilai Rp350 juta. Terus terang, kami tak bisa mengandalkan dana desa itu untuk menggarap objek wisata air. Makanya kami harus mengandalkan investor," katanya.
Kalah Telak Pada Pilkada Solo 2020 Sesuai Hasil Pleno KPU, Bajo Menerima, Tapi...
Selain dapat meningkatkan pendapatan desa, keberadaan objek wisata air yang dikelola bersama investor juga dapat memberdayakan masyarakat Jogosetran, Klaten. Keberadaan objek wisata air diyakini dapat menyerap lebih dari 100 tenaga kerja.
"Di desa kami masih ada 200-an warga yang tergolong miskin. Jika objek wisata itu jadi dibangun, setidaknya juga bisa menyerap tenaga kerja. Selain itu, pendapatan desa akan naik berlipat-lipat. Saat ini [PA Desa Jogosetran] senilai Rp60 juta per tahun," katanya.
Sembari menunggu pandemi Covid-19 berakhir, Supri mulai menjajaki calon investor lain asal Jakarta. Hal itu menyusul calon investor asal Kulonprogo mengalami sakit, dalam beberapa waktu terakhir.
Pengin Sukses Berbisnis Kuliner? Simak Yuk Tips Dari Pengusaha Solo Dengan 297 Restoran Ini
Waterboom
"Besar kemungkinan, rencana kerja sama dengan investor Kulonprogo batal. Saat ini, kami mulai membangun komunikasi dengan investor asal Jakarta. Jika deal, pembangunan objek wisata air akan kami mulai 2021," katanya.
Untuk objek wisata itu yang akan dikelola bersama investor itu, Pemdes Jogosetran, Klaten, menyiapkan lahan seluas dua hektare. Selain waterboom, akan ada fasilitas outbond dan lainnya. Lokasinya strategis karena dekat pusat kota. "Ke depan bisa juga menjadi salah satu unit usaha Badan Usaha Milik Desa," ujarnya.
Pemkot Solo Andalkan Jaga Tangga Untuk Jaring Pemudik Sebelum Karantina, Begini Prosedurnya
Sebelumnya, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Klaten, Agus Suprapto, mengatakan Pemkab Klaten juga berharap ada investor kelas kakap yang berinvestasi di wilayahnya. Selain meningkatkan perekonomian daerah juga dapat memberdayakan warga Klaten.
"Kami berikan kemudahan dalam mengurus perizinan. Termasuk juga di bidang usaha mikro kecil menengah [UMKM]. Saat pandemi, banyak yang mengurus perizinan secara online. Di Klaten itu belum banyak perusahaan," katanya.