SOLOPOS.COM - Ilustrasi vila atau hotel. (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap bisnis perhotelan di Solo. Angka okupansi atau tingkat keterisian kamar perhotelan di bawah 20%, bahkan 12 hotel berbintang di Solo sempat ditutup karena minimnya tamu.

Selain itu, banyak staf hotel mesti dirumahkan tanpa dibayar (unpaid leave) hingga terkena pemutusan hubungan kerja. Di sisi lain, manajemen pun mesti menelan kerugian ratusan juta hingga miliaran rupiah dalam sebulan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Bidang Humas dan Promosi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Sistho A Sreshtho, mengatakan wabah Covid-19 memukul telak bisnis perhotelan. Dia mencatat setidaknya ada 12 hotel berbintang yang tutup sebagai dampak corona.

Semarang Belum New Normal, Disbudpar Sudah Pandu Cara Berwisata

Kini, para pengelola bisnis perhotelan di Solo bersiap menerapkan new normal. “Dari PHRI pusat sudah ada panduan new normal yang sudah kami share pula kepada anggota. Terlepas dari itu sebetulnya ini bukan hal baru, karena sejak awal Covid-19, kami sudah mulai bertransformasi, yakni membuat protokol kesehatan dan sebagainya,” kata dia kepada Solopos.com, Selasa (2/6/2020).

General Manager The Alana Hotel and Convention Center Solo ini menjelaskan kondisi kenormalan baru akan mengubah karakter tamu yang menginap. Situasi tersebut mau tidak mau membuat manajemen juga berubah untuk memenuhi permintaan.

Menurutnya, panduan new normal ini meliputi kebersihan umum, untuk karyawan, untuk tamu, dan pihak ketiga.

Waspadai Gelombang Kedua Covid-19, Jepang Siapkan Pelacakan Dini Lewat Smartphone

Di sisi lain, sejumlah hotel yang sempat tutup karena corona, berancang-ancang untuk buka kembali mengacu pada panduan kenormalan baru. Meskipun beberapa di antaranya memilih untuk wait and see.

Selain itu, dibukanya jalur darat dan udara setelah adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai daerah membawa angin segar bagi bisnis perhotelan. “Kami berharap setelah ini lebih baik lagi,” imbuhnya.

SOP New Normal Perhotelan

Public Relations Hotel Sahid Jaya Solo, Public Relations Manager Hotel Sahid Jaya Solo, Septiarona Sylviarineta, mengatakan pihaknya siap menerapkan protokol kenormalan baru sesuai dengan panduan yang diberikan PHRI pusat.

Face Shield Vs Masker Kain, Lebih Ampuh Mana Tangkal Virus Corona?

Menurut dia, sebelum melaksanakan SOP new normal di bidang perhotelan pun, manajemen sudah menerapkannya sejak Kota Solo berstatus kejadian luar biasa (KLB) Covid-19.

“Protokol kesehatan yang mengacu pada new normal ini kami sudah menerapkan sejak lama, tapi memang ada beberapa hal yang harus kami ketatkan lagi demi keamanan dan kenyamanan bersama. Prosedur khususnya untuk tamu ini mulai dari proses check in hingga sampai kamar,” ujarnya.

Perempuan yang akrab disapa Rona ini menjelaskan Lebaran yang biasanya menjadi momen bagus bagi perhotelan Solo untuk mendulang revenue, tahun ini tidak. Paket kamar dengan harga terjangkau maupun layanan antar food and beverages (FB) juga tak bisa mengembalikan roda bisnis hotel seperti sebelum terdampak Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya