SOLOPOS.COM - Ilustrasi hubungan pasutri (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JEDDAH Otoritas pengadilan nasional Arab Saudi memaparkan data alasan perceraian. Dari data tahun 2012 terungkap 1.650 kasus perceraian dipicu karena jarangnya berhubungan badan.

Emirates247, Kamis (30/1/2014), mengutip televisi Alarabiya, mengungkap dari sekian kasus perceraian dengan alasan “tidak puas di ranjang” ini, 1.371 diajukan oleh wanita dan 238 kasus diajukan oleh pria.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengacara ternama Arab Saudi, Ahma Saqia mengungkap pengajuan cerai itu kebanyakan terjadi di kampung halaman istri dan pengadilan mengabulkan perceraian mereka tidak lebih dari delapan hari lantaran isu ini sensitif.

Ekspedisi Mudik 2024

“Warga Saudi di pedalaman meyakini pergi ke pengadilan adalah hal yang memalukan,” kata Saqia.

Dia menjelaskan kebanyakan kasus itu berakhir dengan rekonsiliasi berdasarkan syariat Islam. Bukti kurangnya hubungan seks di dalam perkawinan jarang ditemukan sebagai sebab perceraian.

Jika perempuan mengaku tidak puas di ranjang maka itu menjadi cukup alasan bagi hakim mengabulkan perceraian menurut syariat Islam. Tapi sebanyak 60 persen kasus berakhir dengan rekonsiliasi, kata Saqia.

Saqia pun memuji keputusan Kementerian Kehakiman untuk merilis statistik mengenai isu sensitif tersebut.

“Membeberkan statistik seperti itu mencerminkan transparansi tingkat tinggi dan memungkinkan periset dan para pakar menangani masalah tersebut,” tandas Saqia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya