SOLOPOS.COM - Rumah salah satu warga muslim Sri Lanka yang dirusak umat Buddha (Smh.com.su)

Hubungan umat muslim dan Buddha di Srilanka tegang akibat berita hoaks.

Solopos.com, COLOMBO – Kekerasan antar-umat beragama terjadi di Sri Lanka. Konflik tersebut terjadi antara pemeluk agama Islam dan Buddha. Ketegangan ini terjadi akibat pandangan negatif terhadap kaum muslim yang meningkat belakangan ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir Sydney Morning Herald, Minggu (19/11/2017), polisi menahan 19 orang yang terlibat dalam aksi kekerasan yang terjadi di Ginthota, Galle, Sri Lanka. Kerusuhan itu membuat puluhan kendaraan dan rumah warga muslim rusak.

“Kami telah mengamankan keadaan di lokasi kejadian. Kami juga telah mengerahkan pasukan khusus untuk menertibkan warga di sekitar tempat kejadian,” kata Menteri Hukum Sri Lanka, Sagala Ratnayaka.

Salah satu anggota parlemen Sri Lanka, Manusha Nanyakkara, mengatakan, insiden tersebut dipicu tersebarnya kabar umat muslim bakal menyerang kuil Buddha di media sosial. Padahal, itu merupakan berita bohong. Namun, gara-gara itu, terjadilah pertikaian antara kelompok muslim dengan Buddha.

Berita Bohong

Kabarnya, berita bohong itu tersebar seusai terjadi insiden kecil yang melibatkan seorang muslimah dengan pria Buddha di jalan. Entah apa yang terjadi, wanita itu agaknya kesal dengan si pria hingga menyebarkan berita bohong yang membuat rusuh.

“Bentrokan ini terjadi akibat pesan palsu yang tersebar di media sosial. Kami telah menangkap orang yang menyebarkan berita bohong itu,” kata juru bicara Kepolisian Sri Lanka, Ruwan Gunasekera.

Menteri Hukum Sri Lanka meminta masyarakat lebih jeli menerima informasi. Dia juga mengecam siapapun yang melakukan propaganda untuk memancing perselisihan antara etnis Sinhala dan muslim. “Saya meminta masyarakat lebih jeli menerima informasi agar tidak termakan berita palsu. Saya juga mengecam siapapun yang sengaja membuat propaganda untuk membuat perpecahan,” kata Sagala Ratnayaka.

Sebagai informasi, populasi umat Buddha mencapai 70 persen dari total penduduk Sri Lanka. Sementara umat Islam merupakan penduduk kalangan minoritas yang poplasinya hanya sembilan persen. Sebagai kaum minoritas, warga muslim kerap dimusuhi. Pada pertengahan 2017 ini, tercatat lebih dari 20 serangan yang dilakukan terhadap muslim.

Terkait hal itu, Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena, didesak untuk mengatasi konflik antar-etnis. Apalagi, belakangan ini sejumlah kelompok Buddha menuduh warga muslim melakukan Islamisasi dan merusak situs peninggalan kuno mereka. Bahkan, mereka juga memprotes kehadiran pengungsi Rohingya dari Myanmar yang berniat mencari perlindungan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya