SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. (Istimewa/Diskominfo Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, melarang siswa jajan di sekolah. Para siswa diminta membawa bekal makanan sendiri dari rumah.

Larangan ini disampaikan untuk mencegah terjadinya penularan hepatitis akut pada ana-anak. Sejauh ini, belum ditemukan kasus yang belakangan ini marak diberitakan, terutama di Sragen.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Di sekolah, anak-anak tidak boleh jajan sembarangan. Lebih baik bawa makanan dari rumah, membawa masker, dan pastikan cuci tangan. Kami minta sekolah steril dari PKL. Kantin sekolah juga belum diizinkan buka. Yang penting menjaga kebersihan,” kata Bupati saat ditemui wartawan Senin (9/5/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Yuni, sapaan akrab Bupati, meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen supaya membuat selebaran tentang pencegahan dan penanggulangan hepatitis akut. Hal ini agar masyarakat paham dan waspada terhadap penyebarab virus ini.

Baca Juga: Waspada Hepatitis Akut, Bupati Sragen: Sekolah Steril dari PKL

“Saat apel dengan ASN sudah saya sampaikan agar informasi hepatitis akut ini diinformasikan ke masyarakat untuk diwaspadai. Sekolah harus mewaspadai. Virus hepatitis ini bukan virus hepatitis A, B, atau C tetapi virus Adenovirus, Sars-Cov2, ABV, dan seterusnya,” ujarnya.

Gejala yang kelihatan, sebut dia, adanya gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare. Oleh karenanya Bupati mengimbau kepada seluruh masyarakat Sragen agar memastikan makanan yang dimakan dalam kondisi bersih.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Suwardi, mengatakan kantin sekolah sejauh ini masih belum diizinkan buka karena masih masa pandemi Covid-19. Ia juga mengaku sudah meminta para guru untuk mewaspadai penyakit hepatitis akut. Bila ada gejala-gejala gangguan pencernaan dan pernapasan pada anak, diminta segera diantisipasi.

Baca Juga: IDAI Jateng Lacak Penularan Hepatitis Akut, 420 Dokter Dikerahkan

“Kami mengimbau sekolah bisa mengawasi anak-anak. Anak-anak di luar sekolah lebih panjang waktunya sehingga di luar pantauan sekolah. Selama di sekolah protokol kesehatan tetap dijalankan untuk kehati-hatian. Selama ini pemerintah masih membatasi, minimal semua pakai masker,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya