SOLOPOS.COM - Korban keracunan Karso Sentono terbaring lemas dalam perawatan di tempat praktik dr Hermanton di Sidoharjo, Wonogiri, Minggu (7/10/2012) (JIBI/SOLOPOS/Andi Sumarsono)

Korban keracunan Karso Sentono terbaring lemas dalam perawatan di tempat praktik dr Hermanton di Sidoharjo, Wonogiri, Minggu (7/10/2012) (JIBI/SOLOPOS/Andi Sumarsono)

WONOGIRI – Gara-gara ditolak saat mengajak selingkuh wanita, seorang warga Dusun Sengon, RT 002/ RW 001, Desa Tempursari, Sarimin, 45, nekat meracuni empat warga setempat dengan obat pembasmi hama, Sabtu, (6/10/2012).
Empat warga yang menjadi korban tindakan tersebut yaitu Larsono, 60; Siswanto, 50; Narsi, 35; Karso Sentono [Ayah Narsi] semuanya warga Dusun Sengon, RT 002/ RW 001, Desa Tempursari, Sidoharjo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Istri Larsono, Tijem, saat ditemui Solopos.com dalam perawatan, Minggu (7/10/2012), mengatakan kejadian bermula saat Sarimin mengajak selingkuh Narsi. Dia menambahkan ajakan tersebut ternyata ditolak Narsi karena mereka berdua sudah mempunyai keluarga masing-masing. Tijem menuturkan saat rumah Narsi dalam keadaan kosong, diduga Sarimin masuk ke rumah Narsi lalu memasukkah obat pembasmi hama ke dalam makanan dan sayur yang ada di rumah Narsi. “Sayur dan makanan itu dibawa Narsi ke sawah untuk makan siang di sawah,” ujarnya.

Seorang korban, Larsono, saat ditemui Solopos.com mengatakan saat makan siang di sawah dirinya tidak merasa ada makanan yang aneh yang dia makan. “Saya makan seperti biasa, namun selang lima menit saya pusing lalu tidak tahu apa-apa, saya bangun sudah di tempat dokter ini,” ujarnya.

Korban lain, Karso Sentono, 70, masih terlihat lemas saat ditemui Solopos.com mengatakan saat itu dirinya dan warga lain makan makanan yang dibawa Narsi dari rumah. “Sayur gambas dan sayur terik saat itu rasanya pahit-pahit gitu, saya kira biasa saja, tetapi tiba-tiba setelah saya makan kok saya pusing,” ujarnya. Karso menuturkan Sarimin sejak lama menyukai anaknya Narsi namun hingga saat ini dirinya belum mengetahui motif dibalik kasus tersebut. “Saya serahkan kepada pihak berwajib terkait kasus tersebut agar dihukum setimpal, ini urusan nyawa bukan main-main,” ujarnya.

Narsi saat ditemui Solopos.com enggan berkomentar terkait masalah tersebut.

Ibu Narsi, Sitem, saat ditemui Solopos.com mengatakan anaknya saat ini masih mengalami guncangan dan berharap pihak berwajib menyelesaikan masalah ini dengan tuntas. Dia menambahkan sebelum makanan itu dibawa ke sawah, dia mengetahui Sarimin berada di dekat dapur rumahnya.

“Saat saya tanya Sarimin di dekat dapur kenapa, ,namun dia [Sarimin] diam saja,” ujarnya. Dia menjelaskan jika rumahnya ditinggal pergi ke sawah dan sepi tak ada orang. Dia menambahkan jika suaminya terkena racun saat beberapa orang yang disawah mengeluhkan hal yang sama. “Saat itu semua mengeluh pusing lalu satu per satu pingsan di sawah lalu saya teriak minta tolong,” ujarnya.

Seorang perawat, Puput, mengatakan empat korban datang bersamaan dengan keadaan pingsan lalu diberi perawatan sampai saat ini kondisinya membaik. “Saat datang ada yang pingsan, ada muntah-muntah dan ada yang gemetar,” ujarnya. Sementara Sarimin yang diduga sebagai pelaku saat ditemui Solopos.com di Mapolsek Sidoharjo, mengatakan saat itu dia memang berkunjung ke rumah Narsi, namun dia berdalih jika dirinya yang menyebar racun tersebut. “Saya saat itu mau kasih uang karena uang Narsi saat itu saya bawa senilai Rp 250.000,” ujarnya.

Anggota Polsek Sidoharjo yang enggan disebut namanya mengatakan saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan. “Diduga kuat pelaku memang mengarah ke Sarimin, saat ini kami terus mengumpulkan bukti untuk mengungkap kasus tersebut,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya