SOLOPOS.COM - Tangkapan layar CCTV di sekitar lokasi penembakan istri anggota TNI di Semarang, Senin (18-7-2022) yang diperoleh penyidik Polrestabes Semarang menunjukkan empat orang berboncengan dengan dua sepeda motor. (ANTARA/HO-Polrestabes Semarang)

Solopos.com, SEMARANG — Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, mengungkap motif seorang anggota TNI, Kopda M, tega menyewa empat pembunuh bayaran untuk membunuh istrinya di Kota Semarang, Jawa Tengah itu karena asmara.

Kapolda menyampaikan dugaan Kopda M tega berupaya membunuh istrinya tersebut karena pelaku memiliki kekasih lain. Pernyataan tersebut didasarkan pada keterangan sejumlah saksi yang diperiksa penyidik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolda menjelaskan muncul seorang wanita berinisial W yang diduga sebagai kekasih Kopda M. Polisi menduga kondisi itu membuat anggota Batalion Artileri Pertahanan Udara 15 itu tega merencanakan pembunuhan terhadap istrinya sebanyak empat kali.

Anggota TNI itu, Kopda M, empat kali memerintahkan pembunuh bayaran untuk membunuh istrinya, Rina Wulandari. Sebanyak empat kali upaya Kopda M membunuh istrinya itu gagal.

Upaya pembunuhan kali terakhir dilakukan dengan menembak istrinya di depan rumah Jl. Cemara III, Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah pada Senin (18/7/2022). Saat kejadian, istri anggota TNI itu baru pulang menjemput anaknya dari sekolah. Istri anggota TNI itu bersama anaknya di depan rumah.

Baca Juga : Penembakan di Semarang, Kapolda: Kopda M 4 Kali Mencoba Bunuh Istrinya

“Sudah sekitar 1 bulan lalu suami korban memerintahkan dengan target menewaskan istrinya,” kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi di Semarang, Senin (25/7/2022).

Pada upaya pembunuh kali terakhir, polisi menangkap empat komplotan pembunuh bayaran yang menembak istri anggota TNI pada Senin lalu.

Upaya pembunuhan pertama, lanjut dia, dilakukan dengan cara meracuni korban. Ia menuturkan upaya lain Kopda M untuk membunuh istrinya itu dilakukan lewat pencurian di rumah korban. Targetnya menghabisi nyawa korban atau istrinya.

“Ada pula upaya menewaskan korban dengan menggunakan santet,” tambahnya.

Saat ini, kata dia, tim gabungan TNI/Polri masih memburu anggota Yonarhanud 15 tersebut. Kapolda mengimbau Kopda M untuk menyerahkan diri sebelum petugas gabungan melakukan tindakan tegas.

Baca Juga : Terkuak! Ini Dia Otak Penembakan Istri Anggota TNI di Semarang

Dalam pengungkapan peristiwa percobaan pembunuhan Rina Wulandari kali keempat, katanya, polisi menangkap empat pelaku yang diduga sebagai pembunuh bayaran.

Selain empat pembunuh bayaran, polisi juga menangkap satu orang pelaku yang merupakan penyedia senjata api beserta empat butir peluru yang digunakan untuk menembak istri anggota TNI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya