SOLOPOS.COM - Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti. (Solopos-Ni`matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Selisih atau gap warga Boyolali yang telah melaksanakan vaksinasi Covid-19 dosis I dan dosis II di Boyolali sekitar 10 persen. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Puji Astuti, saat ditemui Solopos.com di ruangannya, Jumat (25/2/2022) pagi.

Puji mengatakan ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan sekitar 10 persen warga Boyolali tidak dapat melaksanakan vaksinasi Covid-19 dosis II. “Datanya yang dosis I ada sekitar 90-an persen, yang kedua sekitar 82 sekian, ada ketimpangan 10 persen. 10 Persen itu mungkin keluar wilayah, ada yang keluar negeri, ada yang keluar pulau, ke mana. Mungkin ada yang bingung mau vaksin [vaksinasi] ke mana, kalau mereka vaksin, pasti tercatat,” kata dia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Puji melanjutkan, bagi warga masyarakat Boyolali yang jarak vaksinasi I ke vaksinasi II lebih dari enam bulan, maka akan dilaksanakan vaksinasi ulang. Namun, saat ditanya mengenai berapa orang yang harus melaksanakan vaksinasi ulang, Puji mengaku masih belum sempat mendata berapa jumlah tersebut.

Baca juga: Momen Kades di Boyolali Curhatkan Masalah Desa kepada Tim MBKM UNS Solo

“Diperkirakan yang harus vaksin ulang, kami memang belum punya datanya. Untuk saat ini belum mampu menyisir data, bagaimana kami dapat menyisir data itu juga susah karena puskesmas sekarang masih dikejar [penyuntikan] vaksin dosis I, II, booster dan anak. Belum juga tracking, tapi kami selalu mendorong, bahwa vaksin I dan II selalu dilayani di Puskesmas,” kata dia.

Kesulitan Mendata Warga

Puji mengungkapkan kesulitan jika harus mendata 10 persen warga Boyolali dengan menggunakan nama dan juga alamat. Namun, walau data tentang jumlah warga yang harus vaksinasi ulang belum muncul, Puji mengatakan hal tersebut akan diketahui ketika orang yang memenuhi syarat vaksinasi ulang datang ke Puskesmas.

“Jadi data-data vaksin di Puskesmas ada, ketika orang tersebut datang, dicek datangnya, nanti ketahuan orang itu vaksin bulan berapa. Kalau memang jarak antara vaksin I dan II lebih dari enam bulan, ya langsung kami suntik saja,” jelas dia.

Baca juga: Boyolali PPKM Level 3, Sekda Sebut Tak Ada Pembatasan Mobilitas

Puji berharap masyarakat yang belum melaksanakan vaksinasi dosis kedua untuk segera datang ke Puskesmas terdekat. Ia mengatakan pelayanan vaksinasi dapat dijangkau masyarakat lewat Puskesmas.

“Harapan kami yang belum vaksin kedua lak gek ndang [segeralah]. Kami ini hanya bisa mengimbau dan mengajak. Yang terpenting kesadaran orang untuk datang,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya