SOLOPOS.COM - Ilustrasi jenazah. (Freepik)

Solopos.com, SALATIGA — Seorang pria warga Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), ditemukan meninggal dunia dalam posisi tergantung di pohon kokosan, Selasa (30/8/2022) pagi. Pria berusia 32 tahun itu diduga nekat menghabisi nyawanya dengan cara gantung diri.

Kapolsek Pabelan Polres Semarang, AKP Kusyono, menyebutkan korban diduga nekat melakukan bunuh diri karena ada permasalahan keluarga. Hal ini menyusul tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Selain itu, polisi juga menemukan secarik kertas yang berisi ungkapan hati korban sebelum melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri di pohon kokosan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Menurut keterangan sementara Tim Inafis Polres Semarang, Unit Reskrim Polsek Pabelan, dan Dinas Kesehatan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban merupakan murni bunuh diri,” terang AKP Kusyono.

Atas penemuan surat itu, pihak keluarga pun menolak korban diautopsi. Jenazah korban pun langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

“Adapun latar belakang korban melakukan bunuh diri karena masalah keluarga. Itu didasari keterangan saksi di lokasi, keluarga, dan barang bukti yang ditemukan,” tegas Kusyono.

Baca juga: Warga Pabelan Semarang Ditemukan Gantung Diri di Pohon Kokosan

Sementara itu seorang saksi yang menemukan korban gantung diri di pohon kokosan, Gampang, mengaku awalnya warga sempat mengira korban merupakan penampakan mahkluk halus. Hal ini karena korban menggunakan baju merah dan tergantung di pohon. Terlebih lagi, saat pagi penampakan korban tidak terlihat jelas akibat cahaya sinar matahari.

“Pagi tadi warga mengiranya penampakan. Sampai dibacakan doa-doa. Namun setelah agak terang baru kelihatan kalau itu manusia,” ujar Gampang kepada Solopos.com di lokasi penemuan.

Menurut Gampang, korban selama ini dikenal tidak memiliki perilaku yang aneh. Korban yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta itu juga tidak memiliki gejala sakit kejiwaan.

Baca juga: Ayo! Main Air Sambil Healing di Kali Wedok Salatiga, Gratis Lur…

Bahkan, sebelum kejadian pada malam harinya korban sempat terlihat nongkrong bersama beberapa warga. Selain itu, berdasarkan pengakuan seorang warga yang enggan disebutkan namanya, sebelum gantung diri korban sempat membuat story di akun Facebook yang berisi curahan hatinya atas permasalahan keluarga yang dihadapi.

Perhatian !!!

Bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami tekanan dan muncul pikiran untuk bunuh diri, segeralah hubungi hotline bunuh diri Indonesia melalui nomor 1119 (ekstensi 8) atau hotline kesehatan jiwa Kemenkes di nomor 021-500-454.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya