SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Besaran kompensasi yang akan dibayarkan PT PLN (Persero) melalui pengurangan tagihan bulan berikutnya akibat pemadaman adalah senilai Rp839,88 miliar. Besaran ganti rugi itu akan diberikan kepada total 21.986.563 pelanggan terdampak pemadaman listrik massal. 

Berdasarkan data yang diterima Bisnis/JIBI, detail kompensasi tingkat mutu pelayanan (TMP) yang akan diterima pelanggan berdasarkan wilayah. Kompensasi di DKI Jakarta senilai Rp311,78 miliar dengan total sebanyak 4.476.803 pelanggan terdampak, Jawa Barat Rp362,50 miliar dengan 14.287.910 pelanggan, dan Banten Rp165,60 miliar dengan 3.221.850 pelanggan. 

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Sementara itu berdasarkan kategori tarif, kompensasi terbesar diberikan untuk pelanggan rumah tangga, yakni senilai Rp346,92 miliar dengan 20.401.060 pelanggan. Selanjutnya, secara berurutan dari yang terbesar kompensasinya, pelanggan industri Rp229,63 miliar, bisnis Rp214,99 miliar, publik Rp28,43 miliar, sosial Rp11,69 miliar, layanan khusus Rp6,43 miliar, dan tarif layanan khusus traksi Rp1,79 miliar. 

Ekspedisi Mudik 2024

Jumlah industri yang terdampak sebanyak 28.043 pelanggan, bisnis 1.031.975 pelanggan, publik 118.365 pelanggan, sosial 389.690 pelanggan, layanan khusus 17.369 pelanggan, dan traksi 61 pelanggan. 

Plt. Direktur Utama PLN merangkap Direktur Pengadaan Strategis 1 Sripeni Inten Cahyani mengatakan pemberian kompensasi tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Menteri No 27 tahun 2017 tentang  tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya yang Terkait dengan Penyaluran Tenaga Listrik oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

“Jadi, diskonnya 35 persen untuk nonsubsidi dan kemudian 20 persen untuk yang subsidi terhadap biaya beban, sesuai Permen. Ini sangat tergantung dari kontrak tersambungnya berapa,” katanya, Selasa (6/8/2019). 

Sementara itu, PLN memastikan seluruh sistem kelistrikan Jawa-Bali telah normal dengan masuknya listrik dari sejumlah pembangkit berkapasitas total 12.378 megawatt (MW) dan 23 gardu induk tegangan ekstra tinggi (GITET) yang telah beroperasi. 

Adapun pemulihan beban padam wilayah DKI Jakarta berhasil dilakukan pada Senin (5/8/2019) pukul 17.50 WIB. Sementara itu, pada hari yang sama, pemulihan di wilayah Banten pukul 21.20 WIB  dan wilayah Jawa Barat pukul 23.27 WIB. 

Hingga Selasa (6/8/2019), beban puncak listrik di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat sebesar 13.674 MW dengan daya  mampu total 15.378 MW. Sripeni menyatakan PLN akan memastikan kejadian serupa tidak akan terjadi lagi. Saat ini, pihaknya sudah menyusun program mengenai keandalan dan sistem keamanan kelistrikan Jawa-Bali. 

“Kalau menjamin ya, kemarin bagian dari musibah. Presiden menaruh perhatian khusus. Kami memberikan prioritas untuk menjaga, tapi kalau bicara menjamin mohon maaf, kalau menjamin bukan pada posisi kami karena kalau menjamin kayaknya pasti,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya