SOLOPOS.COM - Pekerja melakukan proses penyelidikan tanah di wilayah Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Minggu (20/9/2020). Penyelidikan tanah itu untuk rencana pembangunan jalan tol Solo-Jogja-Kulonprogo.(Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN -- Uang ganti rugi (UGR) untuk lahan terdampak pembangunan jalan tol Solo-Jogja segera cair. Warga di 10 desa di tiga kecamatan di Klaten diproyeksikan menerima UGR paling cepat pada Desember 2020.

Kasubsi Penetapan Hak dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Daliman, mengatakan BPN Klaten telah mengumumkan lahan terdampak jalan tol Solo-Jogja, dalam beberapa waktu terakhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengumuman dilakukan pascarampung dilakukan pengukuran dan tahapan inventaridampak tolsasi lahan terdampak tol. Sebanyak 10 desa yang sudah diumumkan terdampak pembangunan jalan tol Solo-Jogja tersebar di Kecamatan Polanharjo, Delanggu, dan Ceper.

Laris Manis, Harga Jahe di Pasar Nguter Sukoharjo Sempat Tembus Rp60.000/Kg

Masing-masing desa di Kecamatan Polanharjo, seperti Sidoharjo (89 bidang), Polan (dua bidang), Kahuman (120 bidang), Kapungan (207 bidang), Keprabon (72 bidang), Glagahwangi (77 bidang), Kranggan (33 bidang). Sedangkan desa di Kecamatan Delanggu, yakni Sidomulyo (36 bidang) dan Mendak (24 bidang). Di Kecamatan Ceper, yakni di Desa Kuncen (92 bidang).

"Setelah diumumkan, setelah 14 hari tak ada komplain terkait pengukuran dan sebagainya segera dilakukan pencairan UGR," kata Daliman, saat ditemui wartawan di kompleks rumah dinas (rumdin) wakil bupati (wabup) Klaten, Senin (23/11/2020).

Selain 10 desa yang sudah diumumkan itu, lanjut Daliman, sebanyak empat desa lainnya juga sudah merampungkan tahapan inventarisasi lahan.

Beredar Info Pasar Gede Solo Ditutup karena Pedagang Kena Covid-19, Ini Faktanya

Keempat desa itu berada di Kecamatan Karanganom. Masing-masing berada di Desa Ngabeyan, Tarubasan, Ngadirejo, Brangkal. Total bidang di empat desa itu mencapai 378 bidang.

"Sesuai rencana, yang empat desa itu akan diumumkan, 25 November 2020 ini. Soal UGR, belum tahu. Yang jelas, untuk 10 desa yang sudah diumumkan, semoga bisa cair Desember 2020," kata Daliman.

Belum Memiliki Lokasi Alternatif

Sebelumnya, Kepala Desa (Kades) Demakijo, Kecamatan Karangnongko, Eri Karyanto, mengatakan proyek jalan tol Solo-Jogja bakal mengenai 17 bidang dari tanah bengkok yang dimiliki pemdes setempat.

Meski seperti itu, Pemdes Demakijo belum memiliki lokasi alternatif yang dijadikan sebagai pengganti tanah bengkok tersebut. Hingga sekarang, pembangunan jalan tol Solo-Jogja masih memasuki tahapan inventarisasi lahan.

"Secara luasan, bengkok yang terkena jalan tol di sini sekitar tiga hektare [total bengko di Demakijo mencapai 8,52 hektare atau 27 bidang]," kata Kades Demakijo, Eri Karyanto.

Pria Bersila di Tengah Jalan Lalu Ditabrak Truk Pertamina Akhirnya Meninggal

Sebagaimana diketahui, luas tanah di Klaten yang terdampak jalan tol Solo-Jogja berkisar 4.071 bidang atau 3.728.114 meter persegi. Luas tersebut tersebar di 50 desa di 11 kecamatan. Yakni Polanharjo, Delanggu, Ceper, Karanganom, Ngawen, Karangnongko, Klaten Utara, Kebonarum, Jogonalan, Manisrenggo, dan Prambanan.

Di sisi lain, jalan tol yang melintasi Klaten mencapai 28 kilometer dari panjang jalan tol sekitar 93 kilometer di wilayah Jateng dan DIY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya