SOLOPOS.COM - ilustrasi (wordpress)

ilustrasi (wordpress)

Karanganyar (Solopos.com)–Ganti rugi tanah dalam proyek jalan tol Solo-Mantingan, hingga kini belum tuntas. Selain belum ada kesepakatan harga, beberapa desa yang tanah warganya terkena pembangunan proyek jalan tol juga masih dalam tahap inventarisasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Belum adanya kesepakatan harga itu antara lain di Desa Kebak, Kecamatan Kebakkramat. Salah satu tim Panitia Pengadaan Tanah (P2T) untuk jalan tol Solo-Mantingan, Any Indrihastuti mengatakan, tim P2T memang belum bermusyawarah tentang pembebasan lahan di Desa Kebak. “Kalau kemarin ada pertemuan, itu masih pertemuan dan kesepakatan internal warga setempat,” ujar Any saat ditemui wartawan di gedung Setda Karanganyar, Senin (11/7/2011).

Beberapa desa di Karanganyar yang terkena proyek pembangunan jalan tol itu antara lain empat desa di Kecamatan Gondangrejo, yakni Desa Wonorejo, Jatikuwung, Jeruksawit dan Karangturi. Sedangkan desa di Kecamatan Kebakkramat yakni Desa Kemiri, Kebak dan Waru. Selain itu ada juga dua desa di Kecamatan Colomadu yang juga terkena proyek pembangunan jalan tol, yakni Desa Ngasem dan Klodran.

“Dari sejumlah desa yang lahannya terkena proyek tol, sebagian besar sudah deal harga. Yang belum di Desa Kebak,” ujar Any yang juga Asisten bidang Pemerintahan Setda Karanganyar.

Berdasarkan hasil evaluasi, Karanganyar termasuk wilayah yang tingkat pembebasan lahannya tinggi, yakni mencapai lebih dari 46 persen. Sementara daerah lain, sebut Any, seperti Solo (0 persen), Salatiga (2 persen), Boyolali (46 persen) masih di bawah Karanganyar.  Ia menargetkan pembebasan lahan pada tahun ini sudah selesai.

(fas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya