Ganti Agama, Anggota Dewan Kulonprogo Dilaporkan

KULONPROGO–Anggota DPRD Kuloporogo berinisal AM dari Fraksi Demokrat dilaporkan Forum Komunikasi Ukuwah Islamiyah (FKUI) karena diduga memberi keterangan palsu dalam berita acara pengambilan sumpah sebagai anggota dewan.

Surat bertanggal 5 Juli 2012 dan ditandatangani ketua FKUI, H.Maryono ditujukan kepada pimpinan DPRD Kulonprogo dengan tembusan ke Badan Kehormatan (BK).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam surat tersebut, Maryono membeberkan AM yang dalam pemilu 2009 silam bertarung di daerah pemilihan (Dapil) IV yang meliputi Wates, Panjatan, dan Temon. Dalam berbagai kelengkapan dokumen seperti KTP, kartu anggota partai dan dokumen kelengkapan calon legislatif lainnya tertera agama yang bersangkutan adalah Islam.

Lanjutnya, dalam kampanye penggalangan massa, AM juga selalu menggunakan atribut Islam.

”Tapi dalam rapat paripurna DPRD 12 Agustus 2009, saudara AM justru mengambil sumpah secara Katolik,” ujarnya.

Hal tersebut, menurut Maryono, sangat melukai hati para konstituen di Dapil IV yang mayoritas beragama Islam.
“Masyarakat merasa kecewa, geram dan marah terhadap AM karena dianggap telah membohongi publik karena telah menggunakan dan memanfaatkan atribut Islam untuk meraih dukungan,” ujar dia.

Oleh karena itu FKUI kemudian mengambil kesimpulan berita acara pengambilan sumpah AM sebagai anggota dewan adalah cacat hukum karena dari berbagai dokumen yang ada, jelas-jelas mengatakan AM beragama Islam.

”Jadi selain inkonsistensi, patut diduga yang bersangkutan memberikan keterangan palsu di atas sumpah,” lanjut dia.

Terpisah, Ketua BK DPRD Kulonprogo, Wiyono yang dikonfirmasi Selasa (10/7) siang membenarkan adanya surat dari FKUI tersebut.

“Terkait permintaan audiensi nanti akan diagendakan pimpinan dewan tapi belum ada kepastian kapan. Setelah itu barulah BK menjalankan peran dengan memanggil yang bersangkutan,” ujarnya.(ali)