Dia menjelaskan stabilitas sosial politik dan keamanan menjadi salah satu pertimbangan para investor. Oleh karenanya, pemerintah melakukan pendampingan dan memberikan kemudahan pada para investor.
Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi dukungan penuh terhadap kemudahan investasi di Jateng, di antaranya dengan pemberantasan pungli (pungutan liar) dan peraturan yang mempersulit penanaman modal.
Hal itu disampaikan Ganjar seusai membuka ajang temu investasi tahunan, Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2021. Sebagai informasi, ajang CJIBF 2021 diselenggarakan 10-11 November 2021 di Ball Room Hotel Tentrem Semarang. Pertemuan itu dilakukan secara hybrid.
Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024
Pada kesempatan itu, Ganjar menyebut pada kondisi pandemi seperti ini cukup sulit untuk mengundang pemodal. Oleh karenanya, pemerintah sebagai regulator harus melakukan terobosan agar minat investasi di Jateng semakin besar.
“Pernik-pernik yang jadi soal adalah terkait izin sulit, pungli dan beberapa regulasi yang telah dicabut kok masih jalan di beberapa tempat. Ini tugas saya untuk bersihkan itu,” tegas Ganjar, Rabu (10/11/2021), di Semarang.
Baca juga: Si Bina Cantik Bingits Bawa Jateng Raih Penghargaan Inovasi Kemenpan-RB
“Contohnya HO [Hinder Ordonantie] atau seperti izin lingkungan di sekitar kiri kanan kan sudah tidak ada. Ini butuh sosialisasi pada publik supaya tahu, bahwa regulasi sudah berubah, sehingga investasi yang mau masuk lebih gampang,” urainya.
Lingkungan Kerja Mendukung
Direktur Pengembangan Promosi, Kedeputian Bidang Promosi Penanaman Modal Ricky Kusmayadi mengatakan perizinan HO sekarang sudah tidak dibutuhkan lagi. “HO untuk perizinan cerita lama, tidak ada lagi sejak tahun 2017 sudah dihilangkan. Perusahaan tidak memerlukan lagi,” sebutnya.
Baca juga: Harga Anjlok, ASN Jateng Borong Telur Ayam dari Peternak
Dia menyebut Jateng menjadi incaran para investor karena lingkungan kerja dan pekerja yang mendukung. Di antaranya, tenaga kerja yang santun dan UMR yang kompetitif.
“Pekerjanya santun, patuh dan pekerja keras. UMR nya pun kompetitif. Selain itu banyak sekolah vokasi di Jawa Tengah, itu kelebihan Jateng yang menjadi daya tarik,” paparnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Ratna Kawuri, mengatakan ajang ini diikuti 265 calon pemodal dari Amerika Serikat, China, Singapura, Taiwan, Australia, Jepang, Korea Selatan, Jerman, India, dan Spanyol serta dalam negeri. Pada hari pertama ajang ini, CJIBF berhasil menarik 26 kepeminatan investasi.
“Pada one on one meeting tadi pagi telah menghasilkan 26 kepeminatan dengan rencana investasi sebesar Rp3,97 triliun dan 1,6 miliar dolar,” ujar Ratna.
Baca juga: Jateng Empat Kali Jadi Provinsi Paling Informatif, Ini Komentar Ganjar