SOLOPOS.COM - Sri Mulyani (SoloposTV)

Solopos.com, KLATEN – Pemkab Klaten berencana menjalankan gerakan Jam Sanga Wes Ra Lunga. Gerakan itu dimunculkan guna mendukung gerakan Jateng di Rumah Saja yang dicetuskan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Rencana menggulirkan gerakan itu disampaikan Bupati Klaten, Sri Mulyani, sesuai rapat koordinasi Forkompinda dan Satgas Penanganan Covid-19 di Setda Klaten, Selasa (2/2/2021) siang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

"Pada prinsipnya kami siap menyukseskan wacana pak gubernur melaksanakan gerakan Jateng di Rumah Saja selama dua hari. Kami berinovasi membuat program Jam Sanga Wes Ra Lunga. Ini merupakan tindak lanjut apa yang akan dilaksanakan provinsi," kata Mulyani.

Baca Juga: Pemerintah Butuh 20.000 Mahasiswa untuk Mengajar di Daerah Tertinggal, Berminat?

Gerakan Jam Sanga Wes Ra Lunga yang digagas Pemkab Klaten itu artinya pukul sembilan tidak bepergian. Program yang dimaksud yakni mengajak warga tak bepergian atau di rumah mereka masing-masing mulai pukul 21.00 WIB atau jam sembilan malam. Gerakan itu muncul menyesuaikan hasil rapat yakni pelaksanaan program berdiam diri di rumah saja tak boleh melanggar pembatasan yang diatur melalui Instruksi Mendagri tentang perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Sesuai Instruksi Mendagri, jam operasional mal atau pusat perbelanjaan lainnya dibatasi maksimal pukul 20.00 WIB. Begitu pula dengan restoran dan kegiatan usaha kuliner lainnya termasuk pedagang kaki lima dibatasi maksimal pukul 20.00 WIB.

Hanya, ada toleransi untuk kegiatan usaha kuliner masih diizinkan beroperasi hingga pukul 21.00 WIB dengan ketentuan hanya melayani pesan antar atau dibawa pulang antara pukul 20.00 WIB-21.00 WIB selama perpanjangan PPKM.

Selama 2 Hari

Gerakan Jam Sanga Wes Ra Lunga itu bakal dijalankan selama dua hari pada akhir pekan ini yakni Sabtu-Minggu (6-7/2/2021). Uji coba menyesuaikan rencana gerakan Jateng di Rumah Saja bakal digulirkan.

"Kami sampaikan hari ini biar ada persiapan dari awal dan tidak mendadak sehingga masyarakat tidak kaget dan bisa menyiapkan kebutuhannya untuk menyukseskan gerakan tersebut," urai dia.

Guna menyukseskan gerakan itu, Mulyani menjelaskan tim penegak aturan bakal diterjunkan untuk membubarkan kerumunan. Dia berharap gerakan oprak-oprak membubarkan kerumunan dan meminta warga berada di rumah masing-masing mulai pukul 21.00 WIB selama dua hari juga dilakukan secara masif oleh Satgas tingkat desa hingga RT/RW.

Baca Juga: Mantap, Investasi Masuk ke Madiun Lampau Target Meski Dihantam Pandemi

Selain menyesuaikan rencana tingkat provinsi, Mulyani menjelaskan gerakan itu dimunculkan sebagai salah satu upaya agar sisa waktu perpanjangan PPKM bisa lebih efektif menurunkan angka kasus Covid-19.

"PPKM di Klaten itu sebenarnya pada PPKM pertama hasilnya lumayan. Tetapi PPKM kedua itu justru kasusnya meningkat. Saya betul-betul meminta masyarakat untuk menyukseskan apa yang menjadi kebijakan pemerintah. Kalau ini nanti tidak sukses, ada wacana PPKM diperpanjang. Tentunya ini akan semakin berat dampaknya," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya