SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berpesan kepada warganya terkait bulan suci Ramadan di tengah pandemi Covid-19. (Instagram—ganjar_pranowo)

Solopos.com, SEMARANG – Usulan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, agar gaji aparatur sipil negara atau ASN golongan III ke atas dipotong hingga 50% menjadi kontroversi.

Tak sedikit yang mencibir usulang Gubernur Jateng itu, terutama dari kalangan ASN maupun pegawai negeri sipil (PNS). Meski demikian, ada juga yang setuju dengan usulan gubernur berambut putih itu terutama dari kalangan buruh atau pihak swasta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Usul Gaji ASN Dipotong 50%, Ganjar Khawatir Covid-19 Belum Selesai Juni

“Saya kira itu langkah yang tepat. Apa yang diusulkan Pak Ganjar sangat manusiawi. Terobosan itu tentu sangat menenangkan kekhawatiran hidup masyarakat yang kesusahan. Termasuk kawan-kawan buruh,” ujar Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBI), Elly Rosita Silaban, dalam keterangan kepada Solopos.com, Sabtu (2/5/2020).

Elly menilai usulan Ganjar agar gaji ASN dipotong itu seharusnya diterima baik oleh para ASN. Selain itu, pihaknya menilai kebijakan pemotongan gaji itu tak hanya diterapkan pada ASN, tapi juga pejabat tinggi, BUMN, DPR, Kementerian, dan lembaga lain.

Hand Sanitizer Bergambar Dirinya Dikecam, Bupati Klaten Anggap Kesalahan Kecil

“Sebenarnya Pak Ganjar mengajak para ASN untuk berempati. Empati ini penting, mereka yang mampu harus membantu masyarakat, sekecil apapun bentuknya itu sangat bermanfaat,” kata dia.

Disinggung terkait sikap para ASN yang cenderung kontra, Elly menilai hal itu seharusnya tidak terjadi. Nasib para ASN menurut Elly jauh lebih baik dibanding pihak lain di tengah pandemi Covid-19, meski gaji mereka dipotong.

Hand Sanitizer Bergambar Dirinya Dikecam, Bupati Klaten Anggap Kesalahan Kecil

Jajaran ASN, lanjut dia tidak boleh terlalu ekslusif dan mempertontonkan kemewahan saat banyak masyarakat kesulitan. Meski selama ini mereka dirumahkan, namun masih tetap menerima bayaran utuh.

“Mereka nasibnya masih lebih bagus karena selama ini meskipun dirumahkan, namun tidak ada pemotongan. Sementara para buruh, ada yang di-PHK atau dirumahkan tanpa ada pendapatan. Seharusnya, usulan pak Ganjar ini didukung sebagai bentuk sumbangsih kepada masyarakat yang lebih membutuhkan,” tutupnya.

Dampak Covid-19, Ribuan Angkutan Umum di Semarang Mangkrak

Makan Apa?

Sementara itu salah satu ASN di Jateng yang enggan disebutkan namanya tidak setuju jika gaji dipotong seperti usulan Gubernur Ganjar Pranowo. Menurutnya, tanpa ada pemotongan, gaji ASN saat ini sudah cukup kecil karena harus menerima pemotongan yang lain seperti cicilan rumah, angsuran, dan lain-lain.

“Sekarang tanpa ada pemotongan saja, kita terimanya enggak 100% karena dipotong pembiayaan yang lain. Nah, kalau dipotong kan terimanya kecil, bahkan bisa-bisa enggak ada,” ujar ASN itu kepada Solopos.com.

Covid-19 Karyawan Sampoerna Sejak 14 April, Pemkot Surabaya Bantah Terlambat

ASN itu menambahkan kebijakan pemerintah agar perusahaan leasing memberikan keringanan di masa pandemi Covid-19 saja belum berjalan baik.
Banyak ASN yang menjadi debitur masih memiliki kewajiban membayar utang setiap bulan. Bahkan, untuk membayar utang itu gaji ASN dipotong secara langsung.

“Nah, kalau itu masih dipotong tentunya kita bisa-bisa enggak dapat gaji. Mau makan apa nanti,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya