SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.(Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengaah, Ganjar Pranowo, dengan tegas mengimbau warga tidak mudik pada momen Lebaran 2021. Pemerintah pusat melarang mudik guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

"Istilahnya, tiada mudik bagimu," katanya pada diskusi webinar dengan tema "Stop Mudik! Tekan Turun Laju Covid-19" yang diselenggarakan Komite Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) dan Kominfo di Semarang, Rabu (28/4/2021), seperti dikutip Bisnis.com, Minggu (2/5/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca juga: Periode Pelarangan Mudik, KRL Jogja - Solo Tetap Jalan

Ganjar menyebut kurva kasus Covid-19 di Indonesia, khususnya Jawa Tengah, saat ini sedang menurun. Meskipun dalam sepekan terakhir muncul klaster penularan baru di berbagai wilayah di Jawa Tengah.

"Garis finish sudah kelihatan di depan. Jika kita lengah dan tidak disiplin, kita akan balik lagi, bukan ke arah finish melainkan ke arah penyesalan," ujarnya.

Itulah sebabnya dia mengimbau masyarakat menahan diri untuk tidak mudik pada momen Lebaran 2021.

"Kalau konteksnya mudik Hari Raya, maka beramai-ramai pulang ke kampung menjelang Lebaran, ada jutaan orang akan pulang. Ini masih pandemi lho," katanya.

Sebagai informasi, selama sepakan terakhir ada sejumlah klaster baru penularan Covid-19 yang muncul di wilayah Jawa Tengah. Mulai dari klaster takziah, klaster masjid, klaster ziarah, hingga klaster pondok pesantren.

Baca juga: 3 Pentol Lezat & Ngehits di Sragen, Mana Favoritmu?

Mudik ke Jawa Tengah

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letjen Doni Monardo menyebutkan 18,9 juta orang diprediksi nekat melakukan perjalanan mudik. Hal tersebut disampaikan Doni saat melakukan rapat koordinasi penanganan Covid-19 wilayah Jawa Barat dan pengendalian transportasi pada masa Idulfitri 1442 H

Salah satu daerah tujuan pemudik adalah Jawa Tengah. Doni mengatakan pihaknya mengajak untuk membuat strategi simpul mulai dari pemerintah pusat hingga kelurahan. Menurutnya, imbauan larangan mudik harus melibatkan tokoh agama, budayawan, dan tokoh berpengaruh lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya