SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Antara-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan komitmennya menolak percaloan dalam penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Jateng. Ia mengaku siap ngetak ndase (menjitak kepala) oknum yang mengaku bisa memuluskan seseorang untuk jadi CPNS.

Gubernur Ganjar Pranowo juga mengaku telah menyiapkan sejumlah simulasi untuk menghindari kekacauan tes CPNS tersebut. Pendaftaran tes CPNS di Provinsi Jawa Tengah bakal dibuka selama 15 hari mulai 11 November hingga 26 November 2019.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

"Saya mengingatkan, karena ini benar-benar transparan harapan saya hindari calo. Nanti kita akan umumkan kalau di Jawa Tengah ke mana harus melapor karena ada help desk-nya. Termasuk menggunakan teknologi informasi. Mudah-mudahan lancar," kata Ganjar Pranowo, Kamis (7/11/2019).

Ganjar juga mewanti-wanti jika ada yang menyodorkan "tarif", maka bisa dipastikan itu adalah calo. Untuk yang seperti itu, Ganjar Pranowo mengaku tidak akan segan-segan menyerahkannya kepada pihak yang berwajib. Masyarakat pun diminta untuk turut aktif melaporkan.

"Jadi kalau ada yang menawari bisa memasukkan dan bayar, sudah pasti itu calo. Segera laporkan, ketak ndase [jitak kepala], kalau ada direkam, difoto, syukur-syukur video, biar kita laporkan polisi, jaksa. Ada help desk silakan melaporkan," tutur Ganjar.

Tahun ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendapatkan kuota CPNS baru 1.409 posisi, yang terdiri dari 551 tenaga guru, 316 tenaga kesehatan, dan 542 tenaga teknis. Ada dua jenis fomasi yang dibuka pada CPNS Tahun 2019 ini, yaitu formasi umum dan formasi khusus.

Formasi khusus meliputi pelamar dengan ijazah cumlaude sejumlah 30 posisi dan disabilitas sejumlah 28 posisi. Disabilitas juga dapat melamar pada formasi umum dalam jabatan yang telah ditentukan. Total formasi di 35 Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah berjumlah 13.590 posisi.

"Untuk ujian akan dilakukan pada bulan Februari tahun depan menggunakan sistem CAT [computer assisted test]. Jika ditemukan kesulitan, pelamar dapat mempelajari informasi yang tertuang pada frequentiy asked question [FAQ] pada SSCASN yang menyediakan jawaban atas persoalan yang umumnya menjadi kendala," ujar Ganjar.

Untuk menghindari kekacauan ujian, seperti yang terjadi di beberapa tempat pada tahun lalu, Ganjar menjelaskan pemprov telah menyiapkan sejumlah simulasi. Simulasi mulai dari operasionalisasi komputer sampai simulasi teknis di sekitar lokasi ujian.

"Akan ada simulasi, simulasi mengoperasikan komputer dan simulasi ujian. Termasuk simulasi keramaian. Karena server ada di Jakarta, kita siapkan sarana hardware di sini. Ketiga simulasi keramaian. Antisipasi cuaca, alokasi waktu, konsumsi dan sebagainya. Apakah nanti perlu tenda atau bagaimana," jelasnya.

Selain simulasi, Ganjar mengatakan Pemprov Jateng juga bakal melakukan pengawasan khusus pada pihak penyedia komputer. Diprediksi, peserta tes CPNS 2019 di Jateng ini bakal melampaui jumlah pendaftar tahun lalu yang mencapai 56.000 orang.

"Kita akan awasi secara khusus kepada pemenang tender. Menghindari kejadian ketika dia tidak mampu. Karena seleksi ini diprediksi bakal diikuti sekitar 70.000 pendaftar," ujar Ganjar.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya