SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, </strong><strong>REMBANG</strong><strong> &mdash;</strong> Calon gubernur petahana Jawa Tengah <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180414/515/910100/pilkada-2018-ini-riwayat-hidup-dan-sepak-terjang-ganjar-pranowo">Ganjar Pranowo</a>, Senin (23/4/2018) malam, mengisi masa kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jateng dalam rangkaian pemilihan umum kepala daerah (pilkada) serentak 2018 dengan bermain ketoprak tobong milik Dalang Ki Sigid Ariyanto di Desa Turusgede, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, Jateng.</p><p>Sebagaimana dilaporkan redaksi laman aneka berita <em>Okezone.com</em> yang lekat mengikuti aktivitas <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180414/515/910100/pilkada-2018-ini-riwayat-hidup-dan-sepak-terjang-ganjar-pranowo">Ganjar Pranowo</a> di masa kampanye, Selasa (24/4/2018), aksi gubernur yang nonaktif karena cuti bekerja karena kampanye pilkada atau Pilgub Jateng 2018 itu mampu memicu tawa penonton pergelaran ketoprak yang mengambil lakon <em>Sang Pambayun</em> tersebut.</p><p>Pergelaran ketoprak tobong itu mengangkat kisah perseteruan, Ki Ageng Wanabaya yang tak mau menyerahkan Mangir sebagai bagian kerajaan Mataram. Namun, siasat asmara Pambayun yang menyamar menjadi penari ledhek keliling berhasil membuat Wanabaya lemah dan akhirnya dapat dibunuh Panembahan Senapati.</p><p>Tanpa mengikuti latihan sebelumnya, Ganjar berperan sebagai Pangeran Purbaya, putra mahkota Kerajaan Mataram. Ia digambarkan sebagai sosok yang arif bijaksana sehingga tidak setuju penggunaan kekerasan dalam pemerintahan. Sifatnya yang welas asih membuatnya dicintai rakyat.</p><p>&ldquo;Ya saya <em>kan</em> sudah sering main ketoprak, wayang wong, jadi ya biasa saja. Ya salah-salah sedikit wajarlah, namanya enggak latihan,&rdquo; ujar Ganjar.</p><p>Sebelumnya,&nbsp;<a href="http://semarang.solopos.com/read/20180414/515/910100/pilkada-2018-ini-riwayat-hidup-dan-sepak-terjang-ganjar-pranowo">Ganjar Pranowo</a> sempat menyampaikan apresiasi kepada Ki Sigid Ariyanto yang memiliki kepedulian mendirikan tempat pagelaran seni secara swadaya. Potensi kesenian ketoprak di Rembang dan Pati, menurutnya sangat besar. Grup-grup ketoprak lawas masih terus eksis dan subur hingga kini.</p><p>&ldquo;Bahkan di Pati pemain ketoprak bisa jadi profesi, mungkin tidak sebesar artis tapi bisa untuk hidup di desa,&rdquo; katanya.</p><p>Ganjar yang mengaku sering bermain kesenian tradisi itu mengaku, kehadirannya di panggung tak sekadar menghibur warga, namun juga memberikan bagaimana pentingnya partisipasi dalam nguri-uri kebudayaan. &ldquo;Dalam budaya memang paternalistik, orang butuh contoh. Apa wujudnya? Ikut enggak? Apa <em>mung omong tok</em>? Mudah-mudahan dengan pimpinannya ikut main, yang lain ikut juga,&rdquo; pungkasnya.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya