SOLOPOS.COM - Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, saat diwawancarai wartawan di Gedung DPRD Solo, Jumat (20/5/2022) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP memanggil kadernya, Ganjar Pranowo, yang juga Gubernur Jawa Tengah (Jateng), untuk dimintai klarifikasi secara langsung pada Senin (24/10/2022) sekitar pukul 16.00 WIB.

Di surat undangan bernomor 4545/IN/DPP/X/2022 tertanggal 21 Oktober 2022 yang ditandatangani Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun, Ganjar diwajibkan hadir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Walau disebutkan perihal undangan untuk klarifikasi, tak diuraikan tema yang akan diklarifikasikan DPP PDIP. Yang jelas Ganjar diminta datang ke Kantor DPP PDIP di Jl P Diponegoro Nomor 58 Menteng, Jakarta Pusat.

Surat dengan kop DPP PDIP lengkap berikut gambar kepala banteng moncong putih itu beredar via Whatsapp (WA) dan diterima Solopos.com, Senin pagi. Surat permintaan klarifikasi dari DPP PDIP untuk Ganjar Pranowo itu ditembuskan Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi PDIP Perjuangan.

Tembusan juga disampaikan kepada DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng). Beredarnya surat itu via WA memantik dugaan pemanggilan Ganjar terkait pernyataan siapnya menjadi calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

Baca Juga: PDIP Panggil Ganjar Pranowo Buat Klarifikasi Soal Siap Jadi Capres

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengaku sudah tahu adanya surat panggilan dari DPP PDIP untuk Ganjar Pranowo. Tapi politikus kawakan yang pernah dua periode menjadi Wali Kota Solo itu menanggapi dengan optimistis.

“Lagi arep mangkat kok beliaunya. Ee diklarifikasi po ngerti? Iya nek klarifikasi, lah nek neng kono [malah] dikei rekomendasi apa ya sampeyan pirsa? Hiyaa, masuk Pak Eko,” ungkapnya penuh optimisme mengenai surat permintaan klarifikasi dari DPP PDIP untuk Ganjar Pranowo itu.

Disingung apakah dirinya tidak merasa takut atau khawatir bakal kena sanksi dari DPP PDIP, Rudy, panggilan akrabnya, lagi-lagi menjawab diplomatis. Menurutnya, seorang kader harus punya prinsip, sikap, dan komitmen.

Baca Juga: Momen Ganjar Nyanyi Ojo Dibandingke saat Sambangi Studio Abah Lala di Boyolali

“Dadi kader partai nek duwe prinsip, sikap, komitmen, kui loro perkoro niku dikatakan bersyukur kula. Entuk punishment berarti aku dianggap kader, kan ngoten. Entuk reward, penghargaan, berarti aku dianggap kader,” ujarnya.

Menurut Rudy, adanya peringatan, sanksi atau pun reward dari DPP PDIP menjadi bukti pengakuan atas status seorang kader. Justru bila seorang kader dibiarkan begitu saja tanpa apa pun, lanjutnya, bisa membuat mati.

“Nek ditokne wae malah ngenes, malah ndang mati,” kata dia. Untuk itu, Rudy menegaskan, kader partai harus selalu siap untuk dimarahi atau di-bully. Diseneni, dimarahi, di-bully disanksi itu harus siap sebagai kader partai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya