SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, memperlihatkan keris luk 9 berusia lebih dari 5 abad pemberian tokoh budaya Solo, Sabar Narimo, di kantornya, Senin (13/12/2021). (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menerima hadiah sebilah keris dengan luk 9 dari tokoh budaya sekaligus dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabar Narimo.

Sabar menyebut keris dengan luk 9 itu sengaja diberikan kepada Ganjar sebagai penghargaan atas gaya kepemimpinannya yang njawani, atau berkarakter dan memahami perilaku yang ada di Jawa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu diungkapkan Sabar saat memberikan keris kepada Ganjar di ruang kerja Gubernur Jateng, Senin (13/12/2021). Sabar mengatakan dalam memimpin Jateng, Ganjar mempunyai gaya yang kental dengan masyarakat Jawa.

Baca juga: Ganjar Pranowo Merespons Gus Miftah yang Ngamuk di Medsos, Soal Apa?

Ekspedisi Mudik 2024

“Baik dari cara kedekatannya dengan masyarakat cara bicaranya kemudian cara berpakaianya dan macam-macam,” kata Sabar.

Oleh karena itu, Sabar mewakili rekan-rekannya di Sanggar Pasinaon Basa Jawi Sabar Narimo menganugerahkan keris Jawa tersebut kepada Ganjar. Menurut Sabar, keris tersebut dibuat sekitar tahun 1480-an, atau berusia lebih dari 5 abad.

Lebih lanjut, Sabar mengatakan, keris Jawa itu memiliki luk 9. Tangguhnya tuban dan pamornya wengkon isen yang maknanya adalah winengku atau dalam perlindungan. Sedangkan isen berarti memiliki daya kekuatan yang tinggi.

“Maksudnya adalah pak Ganjar selaku gubernur Jawa Tengah mendapatkan sebuah perlindungan, itu yang kira-kira kemudian disampaikan,” ujar Sabar.

Sabar kepada Ganjar juga menjelaskan, filosofi sarung keris berwarna putih melambangkan kesucian dan kesederhanaan Ganjar dalam memimpin Jateng.

Baca juga: Melihat dari Dekat Keris Diponegoro pada Pekan Keris Nusantara di Solo

Gubernur Ganjar Pranowo saat menerima keris tersebut menyampaikan rasa terima kasih kepada Sabar Narimo. Tak hanya itu, Ganjar mengapresiasi semangat Sabar dalam melestarikan budaya Jawa di sanggarnya.

Hal itu sesuai dengan Ganjar yang pernah mengupayakan agar penggunaan bahasa Jawa diterapkan setiap hari Kamis di lingkungan Pemprov Jateng. “Jadi kita bisa menunjukkan kepada publik, lho ngene iki lho awake dewe ki sugih buanget (Ini lo kita punya budaya yang sangat kaya) dan masih ada. Jadi tidak hanya diomongkan tapi juga dikembangkan,” ujar Ganjar.

Di akhir pertemuan, Ganjar dengan hati-hati menjelaskan kepada Sabar bahwa pemberian tersebut harus dikonsultasikannya terlebih dulu. Sebab, pemberian keris tersebut bisa diartikan sebagai gratifikasi.

Nuwunsewu nanti saya harus konsultasi dulu, lah misalnya ini tidak boleh maka saya akan serahkan ke panjenengan untuk dijaga,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya