SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (JIBI/Solopos/Dok.)

Ganjar Pranowo membantah menerima aliran dana proyek e-KTP

Solopos.com, JAKARTA — Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membantah jika dirinya menerima aliran dana dari proyek pengadaan e-KTP 2011—2012. Ganjar keluar dari gedung KPK sekitar pukul 16.20 WIB pasca menjalani pemeriksaan sebagai saksi atas tersangka mantan Direktur Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan Ditjen Dukcapil Kemendagri, Sugiharto.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Ganjar mengaku penyidik sempat mencecarnya mengenai aliran uang proyek e-KTP yang diduga merugikan keuangan negara hingga Rp2,3 triliun. Ganjar mengaku dengan senang hati menjawab pertanyaan tersebut apa adanya.

“Saya jawab tidak [menerima aliran dana], kebetulan tadi ada salah satu yang langsung dikonfrontasi ke saya, ya saya jawab apa adanya. Ya saya seneng,” ujar Ganjar di Gedung KPK, Rabu (7/12/2016).

Nama Ganjar sebelumnya memang santer disebut-sebut oleh bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin, bahwa dirinya turut menerima uang hasil korupsi proyek e-KTP sebesar USD500.000. Selain mengenai aliran uang, dalam pemeriksaan kali ini, Ganjar mengaku penyidik juga mencecarnya mengenai proses pembahasan penganggaran proyek e-KTP di Komisi II DPR.

Terdapat dokumen-dokumen rapat pembahasan proyek e-KTP yang juga dimintakan konfirmasi oleh penyidik kepada Ganjar. Menurut Ganjar, dokumen-dokumen itu berkaitan dengan rapat-rapat dan mengerucut pada pembahasan anggaran.

“Ya saya agak kecapekan menyebutkan nama-nama siapa anggota fraksi yang PDIP, Golkar, dan semua fraksi. Jadi saya enggak hapal, maka saya ambilkan dokumen saya, baru dikonfirmasi satu-satu, sehingga agak lama. Lalu proses pembahasan satu per satu yang ada, sehingga dikonfirmasinya agak satu-satu,” ungkapnya.

Menurut Ganjar, proses proyek tersebut tak ada yang menyalahi aturan, termasuk mengenai langkah Komisi II DPR yang menyetujui anggaran proyek e-KTP sebesar Rp 5,9 triliun. “Enggak sih, kalau selama proses itu berjalan, biasa saja. Memang kan bertahap, memang mau membeli chip, mau membeli kartu, chipnya kayak apa, alatnya kayak apa. Selama di kita prosesnya biasa aja,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya