Solopos.com, SEMARANG – Kapasitas rumah sakit di Jawa Tengah masih cukup untuk menampung pasien positif Covid-19. Hal tersebut dijelaskan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Ganjar mengatakan saat ini belum ada rumah sakit darurat yang didirikan di Jawa Tengah. “Saat ini kami belum sampai pada pembuatan rumah sakit darurat. Kalau kita hitung tadi, ini masih cukup. Sampai hari ini kita masih cukup,” tegas Ganjar usai rapat evaluasi Covid-19 di Gedung A lantai 2 kompleks Pemprov Jateng, Senin (7/12/2020), seperti dilansir Jatengprov.go.id.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Meski demikian pihaknya telah berencana menambah sarana prasarana fasilitas itu. Penambahan dilakukan agar rumah sakit mampu menampung pasien hingga Juni 2021.
“Skenarionya, tempat tidur isolasi akan ditambah sampai 9.800 (TT). Sementara untuk ICU, akan ditambah sampai 607 tempat tidur. Kami kerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk bertugas di sana,” jelasnya.
6 Pengikut Habib Rizieq Ditembak Mati, Ini Identitasnya
Saat ini Jawa Tengah memiliki 5.939 bed isolasi di rumah sakit. Jumlah itu telah ditambah menjadi 6.618 bed per 5 Desember 2020. Jumlah bed di ICU yang semula 438 juga telah ditambah sehingga totalnya menjadi 458.
Selain menambah rumah sakit, Pemprov Jateng juga akan mengoptimalkan tempat isolasi terpusat untuk penanganan pasien positif Covid-19.
“Selain penambahan di rumah sakit, kami juga akan optimalkan tempat-tempat isolasi terpusat seperti gedung BPSDM, hotel-hotel dan asrama haji Donohudan. BPSDM sudah dipakai, asrama haji Donohudan juga sudah siap,” pungkasnya.
Cek! Ini Alur Karantina di Benteng Vastenburg Solo bagi Pemudik/Pendatang
Hal senada dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo. Pihaknya bakal mengoptimalkan tempat isolasi terpusat di Jateng.
“Sebenarnya banyak sekali tempat isolasi yang bisa dioptimalkan, misalnya Donohudan dan lainnya. Nanti kami dorong untuk tempat-tempat itu digunakan menampung isolasi pasien OTG,” terangnya.
Dia juga menegaskan rumah sakit di Jawa Tengah masih aman untuk menampung pasien positif Covid-19.
“Memang ada satu atau dua rumah sakit yang penuh, tapi masih banyak rumah sakit yang kalau kita lihat datanya, masih cukup,” ucapnya.