Ganjar Jadi Anggota Kehormatan ke-39 PWI

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong><strong>-</strong><strong>-</strong>Gubernur Jawa Tengah (Jateng), <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180906/515/938199/ganjar-pranowo-pastikan-jadi-jurkam-jokowi-maruf" title=" Ganjar Pranowo Pastikan Jadi Jurkam Jokowi-Ma’ruf"><strong>Ganjar Pranowo</strong></a>, dinobatkan sebagai anggota kehormatan <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180418/515/911307/pwi-jateng-tuntut-komposisi-dewan-pers-diubah-proporsional" title=" PWI Jateng Tuntut Komposisi Dewan Pers Diubah Proporsional"><strong>Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)</strong></a>. Ganjar menjadi anggota kehormatan ke-39 yang menerima status tersebut dari PWI.</p><p>Pemberian anggota kehormatan PWI diberikan Ketua Umum PWI Pusat, Margiono, kepada Ganjar di Pendapi Gede Balai Kota Solo, Kamis (27/9/2018) malam. Penganugerahan gelar tersebut ditandai dengan pemakaian jaket PWI dan pemberian piagam kepada Ganjar saat acara <em>Welcome Dinner Peserta Kongres XXIV PWI</em><em>.</em></p><p>Margiono mengatakan anggota kehormatan tersebut diberikan karena kepedulian Ganjar terhadap perkembangan pers nasional, khususnya PWI. Salah satunya Ganjar berjasa pada pembangunan sumber daya manusia PWI lewat Sekolah Jurnalistik dan peningkatan profesionalisme wartawan.</p><p>&ldquo;Pemberian anggota kehormatan ini bukan hadiah. Tetapi karena, <em>pertama</em>, Pak Ganjar punya pemikiran-pemikiran membangun untuk memajukan pers, <em>kedua,</em> langkah konkret Pak Ganjar dalam memotivasi wartawan untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi pers, dan <em>ketiga</em>, jejak dan <em>track record</em> Pak Ganjar yang jauh sebelum jadi Gubernur telah memiliki kepedulian kepada pers,&rdquo; ujar Margiono mengenai alasan pemberian anggota kehormatan kepada Ganjar.</p><p>&ldquo;Harapannya kontribusi itu terus berkembang dan memberikan pencerahan serta wawasannya kepada pers,&rdquo; harapnya.</p><p>Ganjar mengatakan berterima kasih telah dipilih menjadi anggota kehormatan PWI. Ganjar pun mengaku dulu bercita-cita menjadi wartawan namun tak pernah kesampaian. &rdquo;Sekarang lengkaplah cita-cita saya menjadi wartawan,&rdquo; ujarnya.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;</p><p>Selain Ganjar, PWI juga memberikan anggota kehormatan kepada Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo. Namun Rudy tidak bisa menghadiri pemberian anggota kehormatan PWI itu karena sedang berada di luar negeri.</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Peran Penting</strong></p><p>Sementara pada Sarasehan Nasional <em>Pers Kebangsaan dan Pembangunan di Era Digital</em> di <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180213/489/894322/festival-pers-nasional-monumen-pers-wali-kota-solo-terkesan-sebuah-foto" title=" Festival Pers Nasional Monumen Pers, Wali Kota Solo Terkesan Sebuah Foto"><strong>Monumen Pers Nasional</strong></a>, Kamis sore, Ganjar menyatakan peran pers sangat penting dalam pembangunan. Menurut dia, pembangunan di daerah terpencil terkadang kurang mendapatkan perhatian. Namun, setelah ada wartawan yang meliput dan memublikasikan ke media serta disebar luaskan ke media sosial (medsos), daerah terpencil itu mendapatkan perhatian.</p><p>&ldquo;Saya sering melihat perkembangan di daerah khususnya di Jateng melalui medsos. Banyak pembangunan yang dilakukan kepala daerah bermula dari ide kreativitas wartawan dalam membuat berita,&rdquo; ujar Ganjar.</p><p>Sarasehan ini merupakan rangkaian acara Kongres XXIV PWI yang akan dibuka Presiden Joko Widodo di The Sunan Hotel, Jumat (28/9/2018) sore ini. Pembicara lainnya adalah Direktur <em>TVRI</em> Helmy Yahya, dan Ketua Gabungan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Joko Supriyono.</p><p>Media, lanjut Ganjar, juga bisa mengangkat warga yang punya ide kreatif untuk memajukan daerah. Tulisan itu bisa mengedukasi masyarakat. Ganjar mencontohkan di Klaten ada warga punya ide cemerlang yang hendak membuat gagasan pemanfaatan air.</p><p>&ldquo;Gagasan itu berisikan kondisi air di Klaten yang banyak dimanfaatkan oleh investor untuk membuat air dalam kemasan. Sementara warga setempat belum bisa melakukan seperti itu. Saya terkesan dengan warga ini punya keinginan agar warga bisa membuat produk serupa tanpa harus merusak alam,&rdquo; kata dia.</p><p>Ganjar menjelaskan Pemprov Jateng juga tidak anti terhadap kritik media. Media memiliki peran penting mengawasi kinerja pemerintahan. Dengan teknologi, pejabat daerah memanfaatkan medsos untuk memberikan pernyataan ke publik. Hal tersebut kemudian dikutip media saat membuat berita.</p>

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia