SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (istimewa)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, ingin semua kabupaten/kota di wilayahnya menerapkan PPKM dengan level yang sama, yakni Level 4. Hal ini untuk memudahkan koordinasi antarkepala daerah.

Seperti diketahui hanya ada 13 kabupaten dan kota yang masuk PPKM Level 4, yakni Sukoharjo, Rembang, Pati, Kudus, Klaten, Kebumen, Grobogan, Banyumas, Kota Tegal, Kota Solo, Kota Semarang, Kota Salatiga dan Kota Magelang. Lainnya masuk PPKM Level 3.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jika keinginan Ganjar ini terwujud, berarti ada 22 kabupaten dan kota lain di Jateng yang harus mengikuti 13 daerah yang melaksanakan PPKM Level 4.

Baca Juga: Sragen Masuk PPKM Level 3: Boleh Makan di Warung Tapi Hanya 30 Menit

Kepada wartawan, Rabu (21/7/2021), Ganjar menyebut perbedaan level justru bisa membuat wilayah perbatasan menjadi dilematik. Oleh karena itu, dia bakal berkoordinasi dengan bupati dan wali kota di Jateng agar menerapkan aturan yang sama tanpa melihat level.

“Ini agak dilema karena dilemanya kalau level tinggi lebih ketat. Problemnya kalau daerahnya perbatasan akan problem. Khusus Jateng akan saya bicarakan dengan teman-teman bupati sebaiknya lakukan aturan bersama. Kayak dulu ketika ada kabupaten/kota yang aturannya yang zona merah dan oranye sehingga yang di merah semua ditutup yang oranye tidak, kemudian terjadi perpindahan warga. Justru para bupati/wali kota punya pikiran semua disamakan,” jelas Ganjar Pranowo.

“Maka kita call tinggi aja, semua sama. Kita tahan dulu agar bisa kendalikan gitu,” imbuhnya.

Baca Juga: PPKM Darurat Berakhir, Tingkat Kematian Covid-19 di Kota Semarang Masih di Atas Nasional

Bisa Kendur

Ganjar pun tidak ambil pusing soal perbedaan levelling dan zonasi penyebaran virus Corona di Jateng. Ganjar memastikan penanganan virus Corona harus bersinergi dan disiplin.

“Nggak usah berdebat data. Karena yang ada dilaksanakan dulu. Justru asumsi yang harus dibangun semua level tinggi, semua merah, agar kita berhati-hati. Jadi asumsi yang harus dibangun begitu, kalau tidak pasti kendur. Begitu kenduor kemudian kita lengah maka penularannya akan sangat cepat sekali,” tutur Ganjar Pranowo.

Sementara itu, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, sudah bersiap menurunkan tingkat PPKM dari level 4 ke level 3.  Bupati Sragen itu menyebut ada beberapa poin pelonggaran dengan status PPKM level 3 dibanding saat PPKM darurat, 3-20 Juli lalu. Misalnya pasar tradisional bisa dibuka sampai pukul 20.00 WIB.

Baca Juga: Salatiga Diminta Terapkan PPKM Level 4, Wali Kota Yuliyanto Galau

Ia melanjutkan angkringan atau HIK dan warung makan lainnya boleh buka sampai pukul 21.00 WIB. Pengunjung juga boleh makan di tempat maksimal 30 menit, tetapi lebih ditekankan agar dibawa pulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya