SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Ketua Divisi Komunikasi DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengeluarkan ide kontroversial: Amandemen UUD untuk memperpanjang jabatan presiden menjadi tiga periode.

Gagasan itu langsung ditolak oleh PDI Perjuangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya kira Ruhut lagi tidur siang, kemudian bangun, dan langsung bicara itu,” kata Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, Rabu (18/8).

Ganjar menilai amandemen UUD soal pembatasan masa jabatan presiden hingga dua periode saja itu dilatarbelakangi penyimpangan kekuasaan Presiden Soeharto karena terus menjabat tanpa ada batasan.

“Tampaknya Ruhut tergoda untuk mendorong lahirnya gaya Soeharto kembali,” kata Ganjar, anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah VII. Ganjar yakin itu bukanlah gagasan resmi partai melainkan ide pribadi ‘Poltak si Raja Minyak.’ “Tolong dong jangan amnesia. Jangan berulang kembali sejarah peristiwa Mei 98 dan pelengseran Soeharto.”

Menurut Ganjar, amandemen UUD sangat sulit. Meski demikian, peluang untuk itu masih tetap ada. “Kalau syarat dukungannya terpenuhi, bisa saja. Tetapi, kalau rasa politiknya tidak sesuai dengan masyarakat, silakan berhadapan langsung dengan masyarakat,” tegas Ganjar. “Pasti tidak ada yang terima.”

Sebelumnya, Ruhut mengatakan ide itu berangkat dari pengalaman sejarah paska Soeharto lengser. “Karena saat ini belum ada tokoh bangsa yang bisa menyaingi presiden kita yang sekarang, Bapak SBY,” kata Ruhut

vivanews/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya