SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, KUDUS — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak para mahasiswa menghindari debat tidak bermutu seperti soal cebong dan kampret. Mahasiswa mestinya mulai berpikir lebih maju demi menghadapi tantangan global.

“Jika larut dalam perdebatan tidak penting, bisa menguras energi dan menghambat kreativitas mahasiswa,” ujar Gubernur Ganjar Pranowo saat kuliah umum dengan tema “Merajut Kebhinekaan Jawa Tengah” di Universitas Muria Kudus (UMK), Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Jumat (7/12/2018).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia mencontohkan debat perkara cebong, kampret, atau berdebat persoalan dianiaya atau operasi plastik tentunya bisa menguras energi. Dalam persoalan politik, kata dia, perbedaan pasti ada, seperti perbedaan politik dirinya dengan gubernur lain yang sama-sama kader partai.

Ekspedisi Mudik 2024

Perbedaan tersebut, katanya, merupakan hal biasa dan tidak perlu dipertentangkan terlalu berlebihan.  “Jika terus dilakukan perdebatan, maka negara ini akan terus ketinggalan dengan negara lain,” ujarnya.

Demi menjaga kebhinekaan, katanya, merupakan tugas semua orang, termasuk mahasiswa. Ketika kebhinekaan makin tergerus, maka negara diambang kehancuran, seperti yang terjadi di Syiria.

Ia mengakui mendapatkan cerita soal pengalaman Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin yang pernah belajar di Syiria yang awalnya kondisi masyarakatnya cukup tentram dan damai, kini porak pranda karena kebhinekaannya hilang.  “Adanya fitnah antarsaudara membuat negara hancur, tentunya didukung intervensi dari luar,” terangnya.

Untuk itu, kata Ganjar, kebhinekaan harus dijaga karena merupakan modal penting bangsa Indonesia agar tidak bernasib seperti Syiria. Ganjar berpesan agar mahasiswa melihat keluar untuk menambah wawasan sehingga mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan nantinya bermanfaat bagi dirinya sendiri dan Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga melakukan dialog dengan empat mahasiswa UMK.       Mereka diberikan pertanyaan sesuai dengan jurusan masing-masing, ada pertanyaan terkait bahaya hoaks, korupsi, hingga terkait pendidikan.

Sebelum menutup kuliah umum, Ganjar memberikan kuis dan mahasiswa diberi waktu selama 24 jam untuk membuat vlog dengan tema kebhinekaan yang nantinya diuplod dan ditautkan di Instagram milik gubernur, yakni IGganjar_pranowo.  “Nanti akan saya pilih, video terbaik dapat hadiah laptop,” ujarnya.

Rektor UMK Suparnyo mengatakan kuliah umum dilakukan karena mengingat pentingnya memahami kebhinekaan bagi masyarakat, terutama mahasiswa.  “Dengan kuliah umum ini, mahasiswa diharapkan mendapatkan wawasan dari gubernur yang merupakan kepala daerah,” ujarnya.

Jumlah mahasiswa yang mencapai 10.000 orang yang berasal dari berbagai daerah, tentunya kuliah umum tersebut sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Sebelum kuliah umum, Ganjar melakukan penanaman pohon di kompleks UMK, yakni jeruk pamelo, parijoto, dan duku sumber.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya