SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (Dailymail.co.uk)

Gangguan sinyal seluler di Sleman terjadi sebagai dampak proyek penggalian drainase berlokasi di Jalan Purboyo, Warak Kidul, Sumberadi, Mlati, Sleman

Harianjogja.com, SLEMAN- Penerbitan BPKB di Polres Gunungkidul serta sejumlah titik di Wates, Kulonprogo juga terkena dampak proyek penggalian drainase berlokasi di Jalan Purboyo, Warak Kidul, Sumberadi, Mlati, Sleman.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Sebelumnya, proyek penggalian tersebut melumpuhkan jaringan telekomunikasi di kawasan Mlati dan Kecamatan Sleman.

Gangguan itu terjadi sejak Jumat (16/10/2015) pekan lalu.

“Itu karena terputus oleh alat berat. Belum masyarakat lain yang memakai layanan kami di pemukiman seputaran Mlati juga terkena dampaknya,” ungkap Account Manager PT Telkom area Polda DIY Lilik, saat ditemui di Mlati, Rabu (21/10/2015).

Lilik menegaskan, perbaikan akan terus diupayakan, tetapi harus diurutkan secara manual untuk mencari titik yang putus. Hingga Rabu (21/10/2015) kemarin, teknisinya telah menyambungkan empat titik yang terputus. Tetapi belum mendapatkan hasil maksimal, karena jaringan belum bisa saling terkoneksi.

Tiap titik fiber optik yang putus disambung dengan alat khusus bernama splicer. Diprediksi dalam waktu sehari atau dua hari lagi jaringan akan kembali normal. “Selama koneksi belum normal, kami harus mencari secara manual karena masih ada yang putus,” ujarnya.

Keluhan disampaikan Yanti, 33, seorang karyawan swasta yang berkantor di Mlati. Selama tiga hari terakhir ponselnya kerap kehilangan sinyal karena kebetulan memakai provider terhubung dengan BTS yang terkena dampak terputusnya fiber optik.

Wanita berkacamata itu pun kesulitan saat akan berkomunikasi dengan calon suaminya. “Selama tiga hari ini saja sering tidak ada sinyal. Kalau sebelumnya lancar terus,” ucap wanita asal Sedayu, Bantul ini.

Terpisah, Pelaksana Proyek Pembangunan Drainase PT Bukidalam Barisani Prasetyo mengakui alat berat dari pekerjanya yang menjadi penyebab terputusnya jaringan. Tetapi, kata dia, sejak awal sebelum membuka proyek, pihaknya telah berkoordinasi dengan semua pihak tak terkecuali PT Telkom.

Untuk mengantisipasi banyaknya kabel yang terputus, ia membuat lubang drainase itu dengan selang seling. Agar jika ada yang terputus di satu titik, yang lain bisa segera tertangani. Ia menegaskan, sepenuhnya bertanggungjawab atas kerusakan tersebut.

“Sejak awal, kami sudah memberitahu ke Telkom. Karena kami prediksi pasti akan ada yang putus,” ungkap dia.

Menurutnya, proyek itu di bawah Kementerian Pekerjaan Umum yang langsung ditangani dari pusat. Adapun estimasi fisik pengerjaan dengan panjang 550 meter. Selain itu Mlati, kawasan jalur Besi – Jangkang, Ngemplak juga akan dibangun dengan proyek serupa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya