SOLOPOS.COM - Balon udara (Antara/Saiful Bahri)

Gangguan penerbangan datang dari balon udara yang diterbangkan oleh warga

Harianjogja.com, SLEMAN – Gangguan penerbangan yang disebabkan oleh balon udara terus dirasakan nyaris setiap hari oleh pilot pesawat komersial hingga militer. Pihak otoritas Bandara Adisutjipto berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait larangan menerbangkan balon udara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ancaman balon udara tidak saja dirasakan pesawat komersial namun juga pesawat militer milik TNI AU yang tengah menjalani operasi latihan Sekolah Penerbang. Berdasarkan data Air Traffic Controller (ATC) Lanud Adisutjipto Jogja, hingga Kamis (14/7/2016) siang ada tiga pesawat latih TNI AU yang tengah menjalani latihan Sekbang dihadang oleh balon udara.

Peristiwa itu dilaporkan pada pukul 09.20 WIB oleh pesawat KT-01 Woong Bee dengan nama panggil Jupiter Flight yang tengah menjalani latihan di area militer Lanud Adisutjipto. Pada posisi 5.000 kaki, penerbang melihat banyak sekali balon.

Kemudian pukul 09.35 WIB pesawat latih sejenis, penerbang juga melaporkan melihat tiga buah balon udara pada posisi di atas Sungai Krasak pada ketinggian antara 3.000 kaki hingga 5.000 kaki. Sedangkan 09.48 WIB, masih pesawat latih TNI AU, penerbangnya juga melaporkan melihat balon di kawasan Muntilan, Magelang pada ketinggian 2.500 kaki.

Sedangkan pada Rabu (13/7/2016), tercatat ada delapan potensi ancaman penerbangan akibat balon udara. Pada pukul 07.05 WIB pesawat Lion Air LNI-544 tujuan Cengkareng – Jogja pada posisi 47 mil laut pada ketinggian 14.000 kaki dari Jogja, pilot melihat ada tiga balon udara.

Maskapai Citilink CTV-104 berangkat dari Halim Perdana Kusuma menuju Adisutjipto juga melihat objek balon udara. Kemudian pada pukul 08.56 WIB dan 10.16 WIB, ATC Bandara Ahmad Yani Semarang menginformasikan bahwa kawasan utara Jogja dan Magelang banyak balon udara.

Selanjutnya pukul 12.34 WIB Lion Air LNI-669 tujuan Balikpapan – Jogja, dalam posisi menunggu giliran masuk area Jogja juga melihat objek balon udara. Pilot pesawat Citilink CTV-9322 rute Jogja – Halim Perdanakusuma turut melaporkan dua kali yaitu pukul 16.06 WIB dan 16.08 WIB pada posisi area Magelang melaporkan ada dua balon udara.

Terakhir adalah pesawat Air Asia AWQ 7557 akan menuju Cengkareng menginformasikan ada satu balon udara pada ketinggian 15.000 kaki saat beberapa menit bertolak dari Jogja.

Komandan Satpom Lanud Adisutjipto Letkol Pom Yudi Pratikno menyatakan, setiap hari selalu ada laporan dari sejumlah maskapai penerbangan sipil terkait adanya ancaman balon udara.

Sebuah balon yang diamankan pada Rabu (13/7/2016) ukurannya ternyata besar dengan diameter sekitar tiga meter. Padahal, sesuai Keputusan Menteri Perhubungan 9/2009 tentang keselamatan penerbangan sipil, kata dia, sudah jelas mengatur tentang larangan balon udara tanpa awak.

“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak menerbangkan balon udara. Karena termasuk mengancam penerbangan. Bisa dibayangkan jika di dalam pesawat ada saudara kita menjadi korban hanya karena balon,” tegas Yudi, Kamis (14/7/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya