SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemarahan (magforwomen.com)

Kita sering mendengar tentang istilah histeria. Apa sebenarnya gangguan psikologis ini?

 

Promosi BRI Lakukan Penyesuaian Jam Operasional Selama Ramadan, Cek Info Lengkapnya

Psikolog Awaludin Ramlan menerangkan seperti gangguan jiwa yang lain, histeria juga terjadi akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi kesulitan masalah hidup. Biasanya mengalami tekanan perasaan, kegelisahan, kecemasan dan pertentangan batin.

 

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Awaludin, dalam menghadapi kesukaran hidup biasanya penderita histeria tak mampu menghadapi dengan cara yang wajar. “Yang terjadi adalah lari dan melepaskan tanggung jawab,” katanya.

 

Histeria mengalami gejala fisik sebagai berikut:

 

1. Mengalami kelumpuhan

Biasanya melanda salah satu anggota fisik kelumpuhan yang terjadi secara tiba-tiba, padahal sebelumnya tidak merasakan apa-apa. Hal ini akibat tekanan atau pertentangan batin yang tidak dapat ia atasi.

 

2. Kram pada jari tangan

Disebabkan pula oleh tekanan perasaan, yang sering dialami pada profesi penulis yang berkarya melalui tulisan. Ada perang batin berkecamuk ketika si penulis menerima kenyataan bahwa tulisannya tidak mendapat sambutan dari pembaca.

 

3. Bagian tubuh kejang seketika

Ketika seluruh badan terasa kaku, tidak sadar diri, terkadang sangat keras, disertai teriakan serta keluhan, namun tidak mengeluarkan air mata -teriakan dan keluhan-keluhan, tapi tidak mengeluarkan air mata. Biasanya kejang tejadi pada siang hari selama beberapa menit, tapi keberlangsungannya bertahan lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya