SOLOPOS.COM - Deretan rumah di bantaran rel jalur KA antara Stasiun Solo Balapan-Stasiun Kaliyoso, Kadipiro, Banjarsari, Kamis (11/5/2017). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Bangunan di sepanjang bantaran rel KA dari Stasiun Solo Balapan ke Kaliyoso segera dibongkar.

Solopos.com, SOLO — PT KAI bakal membongkar bangunan di bantaran rel kereta api (KA) mulai dari Stasiun Solo Balapan sampai Stasiun Kaliyoso lantaran dinilai mengganggu proses penyediaan trase KA Bandara Adi Soemarmo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Executive Vice President (EVP) PT KAI Daops VI/Yogyakarta, Hendy Helmy, memastikan bangunan di bantaran rel KA yang posisinya dinilai menganggu dalam proses penyediaan trase KA Bandara akan dibongkar. Jika bangunan tersebut digunakan sebagai rumah, warga yang menempati bangunan itu harus pindah.

Disinggung soal kriteria bangunan yang dinilai mengganggu, dia menyebut setidaknya menempati lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan KA Bandara. “Semua [bangunan] yang mengganggu proses pembangunan trase KA Bandara akan kami tiadakan. Pasti kami pindahkan kalau nanti ternyata mengganggu. Sementara KA Bandara dirancang single track. Kalau semisal jadi double track, pasti bangunan-bangunan digeser,” kata Hendy saat diwawancarai Solopos.com, Jumat (14/7/2017).

Ditanya apakah warga bantaran rel yang rumahnya dinilai menganggu proyek penyediaan trase KA Bandara akan direlokasi, Hendy menjawab belum tahu. PT KAI belum membahas persoalan relokasi.

Dia menyebut PT KAI perlu terlebih dahulu melakukan mapping terkait keberadaan warga di tanah BUMN tersebut maupun warga yang menempati tanah hak milik. “Belum kami bahas [sistem relokasi]. Kami mapping dulu. Lahan warga yang dibebaskan enggak banyak. Yang digunakan sebagian besar tanah BUMN. Hanya sedikit lahan warga saja yang perlu kami dibebaskan. Dari Pemkot Solo berencana membantu PT KAI untuk membebaskan lahan warga yang diperlukan untuk pembangunan trase KA Bandara Adi Soemarmo,” jelas Hendy.

Hendy belum mengetahui jumlah bangunan warga di lahan PT KAI di bantaran rel KA wilayah Kelurahan Gilingan, Kelurahan Nusukan, dan Kelurahan Kadipiro. Dia mengaku belum mendapat laporan detail soal hasil pendataan bangunan warga tersebut dari petugas PT KAI yang terjun ke lapangan sejak pertengahan Mei lalu.

Hendy menjamin PT KAI akan berkomunikasi dengan warga jika hendak mengeluarkan kebijakan. “Kami sudah mulai melakukan persiapan terkait pembangunan KA Bandara. Intinya program ini harus terus berjalan. Masalah nanti kapannya, kami memgikuti saja dari pemerintah daerah dan PT Angkasa Pura. Kami sudah menyiapkan untuk trasenya. Target 2019 KA Bandara harus jalan sesuai instruksi Pak Presiden. Kami kini sedang menghitung DED dan lain-lain. Pembiayaan secara kasar sudah kami hitung. Tapi kami harus hitung detail. Dari situ kami bisa melakukan pembebasan juga,” tetang Hendy.

Manajer Humas PT KAI Daops VI/Yogyakarta, Eko Budiyanto, juga belum mengetahui hasil pendataan soal jumlah bangunan warga Solo yang berdiri di lahan PT KAI di bantaran rel KA antara Stasiun Solo Balapan-Stasiun Kaliyoso. Dia menyebut data itu masih dipegang pejabat teknis yang berkepentingan langsung di lapangan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com dari Pemerintah Kelurahan Gilingan, Nusukan, dan Kadipiro, jumlah bangunan warga yang berada di lahan aset PT KAI itu mencapai 579 unit. “Kami kan ikut juga dalam pendataan. Berdasarkan data yang kami simpan, diketahui ada 94 bangunan berdiri di lahan PT KAI sepanjang rel Solo-Kaliyoso wilayah Gilingan. Jumlah bangunan di utara viaduk Gilingan ada 43 unit, sedangkan di selatan ada 51 unit. Sebagian besar bangunan dipakai sebagai rumah. Ada fasilitas umum beruma musala di RW 005 dan RW 009,” jelas Lurah Gilingan, Joko Partono.

Berikut perincian jumlah bangunan warga Solo yang terdata di lahan aset PT KAI jalur KA Stasiun Solo Balapan-Stasiun Kaliyoso:
1. Kelurahan Nusukan: 287 bangunan
2. Kelurahan Gilingan: 94 bangunan
3. Kelurahan Kadipiro: 198 bangunan
Total: 579 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya