SOLOPOS.COM - Kwasan Gang Sadar di Baturraden yang menjadi bekas lahan lokalisasi murah di Purwokerto. (Youtube)

Solopos.com, PURWOKERTO — Bukit Bintang di Baturraden, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, merupakan salah satu bekas tempat bisnis prostitusi alias esek-esek yang ramai. Kini, kawasan itu berubah rupa menjadi tempat tongkrongan anak muda masa kini untuk menikmati gemerlap cahaya lampu kota di malam hari.

Jauh sebelum itu, kawasan Baturraden sering disebut sebagai pusatnya bisnis esek-esek murah di Purwokerto. Jika ditelusuri, banyak penginapan murah di kawasan tersebut yang dibanderol mulai Rp50.000/kamar.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Baca juga: Bukit Bintang Baturraden, Saksi Bisnis Esek-Esek di Purwokerto

Gang Sadar

Salah satu tempat prostitusi besar di Purwokerto berada di Gang Sadar, Baturraden. Dihimpun dari berbagai sumber, Jumat (11/3/2022), tempat bekas lokasilasi di lereng Gunung Slamet itu kini telah ditutup.

Sederet bangunan yang dulunya menjadi saksi bisu gemerlap dunia para wanita tuna susila (WTS) di Banyumas itu kini kosong tak berpenghuni. Tak ada lagi geliat aktivitas pria dan wanita yang mencari kesenangan semalam di sana.

Kisah di balik kejayaan Gang Sadar diulas oleh Iyan Yunanto dalam skripsi bertajuk Religiusitas Pekerja Seks Komersial di Lokalisasi Gang Sadar Baturraden Kabupaten Banyumas (2021) yang diajukan kepada Universitas Islam Negeri Saifuddin Zuhri Purwokwerto.

Baca juga: Indahnya Desa Ketenger Baturraden, Wisata Ala Swiss di Banyumas

Kawasan Gang Sadar tumbuh sebagai pusat bisnis prostitusi di Purwokerto sejak 1974. Gang ini muncul setelah pembangunan beberapa vila dan hotel di dekat kawasan wisata Baturraden.

Gang ini awalnya dipenuhi deretan indekos bagi karyawan hotel serta panti pijat. Namun seiring berjalannya waktu, para penghuni indekos menyediakan layanan plus bagi tamu yang berlibur ke sana.

Dulu, penghuni Gang Sadar memiliki kesepakatan bersama. Mereka tidak boleh melayani tamu di indekos dan wajib berpakaian sopan. Mereka juga harus mematuhi jadwal yang ditentukan oleh penjaga waktu. Tim ini bertugas mengingatkan pelanggan yang melebihi batas waktu.

Baca juga: Asal Usul Baturraden, Mirip Kisah Romeo dan Juliet

Kompleks ini berkembang menjadi lokalisasi pada 1978 dan berkembang pesat pada 1993. Sejak saat itu, keberadaan bisnis prostitusi di Gang Sadar Baturraden menjadi penopang hidup sejumlah masyarakat di Purwokerjo. Mulai dari WTS, penyedia jasa perantara, tukang ojek, pedagang asongan, hingga asisten rumah tangga. Sederet hotel yang berada di kawasan itu pun memiliki trik tersendiri untuk menutupi aktivitas pemuas nafsu ini.

Setelah puluhan tahun beroperasi, surga bisnis esek-esek di Purwokerto itu pun ditutup secara permanen. Pada 2020, Pemkab Banyumas menutup lokalisasi Gang Sadar.

Para pekerja seks komersial (PSK) di sana dipulangkan ke kampung halaman. Bupati Banyumas, Achmad Husein, menegaskan kawasan itu tidak boleh dipakai untuk kegiatan “anu-anu” alias prostitusi lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya