SOLOPOS.COM - Salah satu gang di kawasan indekos sekitar kampus Universitas Sebelas Maret (UNS), Jebres, Solo, Minggu (13/11/2022) malam. (Solopos/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com Stories

Solopos.com, SOLO — Kawasan indekos mahasiswa di sekitar kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Institut Seni Indonesia (ISI) Solo diakui kini lebih sepi dibandingkan era sebelum pandemi Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Memasuki pukul 21.00 WIB, tak banyak mahasiswa atau warga yang berlalu lalang di gang-gang kawasan indekos. Hal itu ditambah penerangan jalan yang kurang memadai membuat gang-gang di kawasan indekos menjadi gelap. Situasi ini tentu membuat kawasan itu menjadi rawan tindak kriminalitas.

Penyusuran Solopos.com mulai dari Jl Ki Hajar Dewantara menuju jalan-jalan kecil seperti Jl Mojo, Jl Surya Utama ataupun Jl Kabut, Jumat (11/11/2022) lalu, suasana sangat lengang dan sepi selepas pukul 21.00 WIB. Lampu-lampu yang ada tidak membuat suasana lebih terang.

Saking sepinya, aliran Sungai Bengawan Solo bisa terdengar dari gapura depan gang saat mulai memasuki pukul 22.00 WIB. Situasi itu berbeda dibandingkan era 2000-an di mana hingga hampir tengah malam suasana di kawasan indekos mahasiswa itu masih ramai orang menongkrong.

Sejumlah mahasiswa yang tinggal di indekos sekitar kampus UNS tidak menampik sepinya daerah mereka memasuki malam hari. Hanya warung-warung buka 24 jam yang sedikit menghidupkan suasana. Namun, memasuki gang-gang kampung suasana jauh lebih sunyi dan gelap.

Baca Juga: Pencuri Sasar Kawasan Indekos Mahasiswa di Solo: Lengah Sedikit, Barang Raib

Niken, salah satu mahasiswi Fakultas Hukum UNS yang tinggal di indekos Jl Halimun menceritakan pengalamannya saat tinggal di indekos yang posisinya masuk ke gang. Ia mengaku sempat terkejut dengan sepinya kawasan itu saat malam hari. Berbanding terbalik dengan lingkungan rumahnya di Bogor.

Gang Sepi Bikin Takut Keluar Malam

“Waktu pertama ke Solo, saya tinggal di indekos yang agak masuk ke dalam [gang], pikirnya waktu itu supaya cepat dapat kos dan bisa siap-siap karena memang saya mepet waktu cari kosan. Saya kaget suasananya sepi senyap apalagi setelah pukul 21.00 WIB,” ujar perempuan berusia 22 tahun ini kepada Solopos.com, Sabtu (12/11/2022).

“Sering juga lihat ada mas-mas yang lewat dan duduk di depan kosan, jadi takut sendiri waktu itu. Terus akhirnya satu tahun kemudian pindah ke kosan yang agak dekat jalan utama biar tidak terlalu sepi,” imbuhnya.

kawasan indekos mahasiswa solo
Salah satu gang di kawasan indekos sekitar kampus Universitas Sebelas Maret (UNS), Jebres, Solo, Minggu (13/11/2022) malam. (Solopos/Gigih Windar Pratama)

Pengalaman serupa disampaikan Putri, mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS Solo yang menyebut lingkungan sekitar tempat indekosnya sangat sepi di malam hari. Jika tidak dekat tempat makan atau warung, suasananya cukup sunyi dan gelap.

Baca Juga: Ketika Lingkungan Indekos Mahasiswa di Solo Tak Lagi Aman, Teror Menghantui

“Memang sepi sekitar sini apalagi kalau sudah di atas pukul 21.00 WIB, sudah tidak ada suara. Apalagi ketika Sabtu pas kampus libur, mahasiswanya pada pulang lebih sepi lagi. Daerahnya juga cukup gelap, mungkin kurang penerangan di jalan-jalan, kadang seram kalau lewat malam-malam pas mau nyari makan atau beli sesuatu,” ujarnya.

Beberapa pemilik indekos mahasiswa di sekitar kampus UNS dan ISI Solo mengakui gang-gang sekitar Jl Ki Hajar Dewantara memang gelap dan hal itu sudah berlangsung lama, sudah bertahun-tahun. Meski sudah ada penambahan lampu di beberapa lokasi, hasilnya belum signifikan.

Tak Banyak Lagi Mahasiswa Nongkrong di Depan Indekos

Selain itu, situasi di kawasan indekos mahasiswa sekitar kampus UNS belum benar-benar seperti sebelum Pandemi Covid-19 di mana para mahasiswa sering beraktivitas untuk kerja kelompok atau mengerjakan tugas.

Baca Juga: Bikin Resah Lingkungan Indekos UNS Solo, Pemuda Bawa Pisau Ditangkap Polisi

“Dulu malah lebih parah. Di Jl Mojo jarak per lampu itu jauh, jadi kadang ya benar-benar gelap sekali. Kalau sekarang aktivitas mahasiswanya tidak seramai sebelum pandemi yang kadang kerja kelompok atau nongkrong di depan kos. Sekarang lebih sering lewat online kayaknya,” ujar Kusnadi, salah satu pemilik rumah indekos di sekitar UNS, saat ditemui Solopos.com, Kamis (10/11/2022)

Pemilik indekos lainnya di kawasan sekitar kampus UNS Solo, Slamet Samsyudin, mengaku sudah tinggal di daerah UNS sejak awal 2.000-an. Menurutnya, ada perbedaan signifikan pada suasana kawasan indekos saat itu dengan sekarang.

Era sekarang lebih sepi karena mahasiswa lebih suka beraktivitas di dalam kamar dan jarang berkumpul. Meski demikian, pria berusia 56 tahun ini memaklumi karena adanya perkembangan zaman dan efek dari Pandemi Covid-19 dua tahun sebelumnya.

Baca Juga: Polisi Selidiki Pencurian-Pelecehan Seksual di Rumah Indekos Sekitar UNS Solo

“Mahasiswa zaman sekarang lebih suka diam di kamar, main game atau teleponan dengan pacarnya atau temannya jadi jarang yang saling main ke kosan satu sama lain. Ya mungkin karena berkembangnya teknologi, apalagi setelah pandemi Covid-19 kemarin semuanya serba digital dan jadi terbiasa,” ulasnya.

Slamet menambahkan suasana kawasan indekos sekitar kampus UNS Solo biasanya lebih sepi ketika memasuki libur semesteran. Slamet menerangkan saat libur semesteran warung-warung juga tutup sehingga aktivitas mahasiswa sangat minim di sekitar UNS.

“Saat libur semester benar-benar sepi, bahkan Sungai Bengawan Solo bisa terdengar dari depan gang sana,” ulasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya