SOLOPOS.COM - Sekjen Kemensos Hartono Laras menyampaikan pandangannya tentang upaya keras pemerintah menangani dampak Covid-19. Sritex menyambut baik bantuan pemerintah dalam memberdayakan UMKM. (Istimewa/Dok.)

Solopos.com, SOLO - Pandemi memukul sektor ekonomi dan berdampak pada kondisi sosial masyarakat. Ribuan orang kehilangan pekerjaan, termasuk di Soloraya. Berkaitan dengan hal ini, Kementerian Sosial (Kemensos) program jaring pengaman sosial, salah satunya melalui bantuan sosial (bansos) sembako untuk 1,9 juta kepala keluarga di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Top! Sritex dan Pan Brothers Ancang-Ancang Ekspor APD

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bansos berisi bahan pokok dikemas dalam tas (goodie bag). Dengan sembako, diharapkan mengurangi beban ekonomi KPM. Di sisi lain, pembuatan tas atau kantong sembako membuka lapangan kerja bagi pekerja sektor informal yang kehilangan mata pencaharian sebagai dampak Covid-19. Menurut Kemensos, inilah multiplier effect atau dampak berganda dari bansos dalam menggerakkan ekonomi.

Untuk pembuatan tas bansos sembako, Kemensos menggandeng PT Sri Rejeki Isman (Tbk) atau Sritex. Perusahaan berbasis di Sukoharjo ini lalu memberdayakan mitra yang melibatkan sekitar 30.000 pekerja.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Sosial (Kemensos), Hartono Laras, mengatakan pemerintah menggulirkan bansos sembako kepada warga terdampak pandemi Covid-19. Bansos sembako berupa kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, dan gula pasir.

Masker Kain Sritex, Bisa Dicuci-Pakai Berulang Kali, Apa Istimewanya?

“Kami ingin memberdayakan tenaga kerja dengan melibatkan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah [UMKM] di wilayah Soloraya. Karena itu, kami memercayakan pembuatan tas bansos sembako sebanyak 1,9 juta tas kepada PT Sritex dan mitra kerjanya,” katanya saat Kemensos berkunjung mengunjungi pabrik PT Sritex di Sukoharjo, Kamis (16/7/2020).

Rombongan Kemensos ditemui langsung Presiden Direktur (Presdir) PT Sritex Tbk. Iwan Setiawan Lukminto. Selain itu, sejumlah perwakilan mitra kerja PT Sritex hadir dalam acara tersebut.

Hidupkan Peluang Kerja

Hartono menyebut pandemi Covid-19 memukul sektor industri di Tanah Air. Tak sedikit karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan oleh perusahaan. Mereka membutuhkan pekerjaan.

Positif Covid-19 Karanganyar Tambah 9 Orang, Nakes Dominan

Para tenaga kerja tersebut bisa diberdayakan untuk membuat goodie bag bansos. “Ada multiplier effect dengan melibatkan masyarakat terdampak pandemi Covid-19 sehingga kondisi perekonomian daerah bangkit di masa pandemi Covid-19,” ujar dia.

Hartono berharap program pemberdayaan masyarakat untuk bansos sembako berlanjut hingga pandemi Covid-19 hilang. Kemensos berkomitmen mempercepat penyaluran bansos kepada warga miskin sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sementara itu, Presdir PT Sritex Iwan Setiawan Lukminto menyatakan ada 30 mitra kerja yang dilibatkan dalam pembuatan tas bansos pangan Kemensos. Puluhan mitra kerja itu tersebar di wilayah Soloraya. Iwan memperkirakan jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam pembuatan tas bansos pangan sekitar 30.000 orang.

Jaring Ikan di Waduk Gajah Mungkur, Warga Wuryantoro Wonogiri Tenggelam dan Meninggal Dunia

Iwan mengapresiasi komitmen Kemensos yang berupaya membantu warga terdampak pandemi Covid-19. Kemensos juga memberdayakan para pelaku UMKM dan masyarakat yang berimplikasi pada menggeliatnya perekonomian daerah. “Ibarat ikan kena air bakal hidup kembali. Hal ini terobosan baru di sektor industri. Karyawan jangan di-PHK namun diberi pekerjaan agar mendapat penghasilan,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya