SOLOPOS.COM - Ilustrasi pakaian hazmat (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Terbatasnya alat pelindung diri (APD) berupa pakaian hazardous material (hazmat) atau baju astronot di tengah pandemi virus corona (Covid-19) membuat RSUD dr Moewardi Solo tak kehilangan akal.

Mereka akhirnya membikin APD sendiri dengan menggandeng penjahit di sekitarnya. APD berbahan polypropylene spundbound tersebut sudah diproduksi dua hari terakhir.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Muda, Sehat, dan Rajin Olahraga Bisa Kena Corona, Ini Pesan Andrea Dian

Kapasitas produksinya mencapai sekitar 200 hingga 250 lembar per hari dengan biaya produksi per lembarnya sekitar Rp35.000 hingga Rp50.000.

Ekspedisi Mudik 2024

Direktur RSUD dr Moewardi Solo, Cahyono Hadi, mengatakan bahan yang digunakan untuk APD virus corona sudah sesuai standar dan pernah dipakai saat virus H5N1 merebak beberapa tahun lalu.

"Bahan ini diklaim bebas bakteri. Solusi kami ambil karena APD di pasaran sudah sangat terbatas. Kalau pun ada, harganya mahal. Kami bikin beberapa lembar prototipe kemudian dijajal oleh tenaga medis, ternyata pas, lalu kami perbanyak," katanya kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (23/3/2020).

Waspada Corona, Melasti di Banyudono Boyolali Tanpa Arak-arakan

Cahyono mengaku APD tersebut untuk sementara digunakan tenaga medis RSUD dr Moewardi sendiri. Namun jika diketahui ada sisa, pihaknya akan mengirim ke rumah sakit rujukan atau dinas lain yang membutuhkan.

"Bahannya sangat mudah didapat, di pasar-pasar pasti ada. Pemerintah daerah kalau ingin memproduksi juga bisa dengan asistensi dari kami," ucapnya.

Ihwal kebutuhan APD virus corona per hari di RSUD dr Moewardi Solo, Cahyono menyebut sekitar 15 set per pasien. Sebanyak 15 set itu digunakan untuk dokter, perawat, dan tenaga lain yang terbagi menjadi 3 shift.

Dengan tercukupinya kebutuhan hazmat, pihaknya tinggal berburu piranti APD lain yakni masker bedah dan kacamata plastik. Namun menurutnya, masker relatif mudah dibuat. "Kalau masker N95 kan harus standar, kami enggak bisa bikin sendiri," kata Cahyono.

Distribusi APD untuk Penanganan Corona, Jatah untuk Jateng 10.000 Unit

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengaku tengah menginventarisasi APD di seluruh rumah sakit di Solo. Selain itu, pihaknya juga mengusahakan pengadaan kendati di pasaran jumlahnya terbatas.

"Informasinya bantuan dari pusat akan didistribusikan ke provinsi, nah provinsi yang nantinya membagi ke daerah. Mudah-mudahan segera dapat dropping. Kami usahakan agar tenaga medis tetap memakai APD saat bertugas. Jejaring antar rumah sakit dimaksimalkan, mana yang berlebih menyuplai yang kurang," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya