SOLOPOS.COM - BSI dan Masjid Agung Karanganyar berkolaborasi dalam mengembangkan Islamic Digital Ecocsystem.(Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen dalam pemberdayaan ekonomi umat serta pengembangan ekosistem halal. Hal itu ditunjukkan dari kolaborasi antara BSI dan Masjid Agung Karanganyar dalam mengembangkan Islamic Digital Ecocsystem.

BSI bersama Badan Pengelola Masjid Agung Karanganyar menandatangani nota kesepahaman tentang pengabdian masyarakat serta pemanfaatan dan penggunaan produk dan jasa perbankan syariah sebagai upaya mengoptimalkan fungsi masjid untuk penguatan ekonomi umat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Lewat kerja sama ini, BSI akan menyiapkan layanan digitalisasi masjid untuk mempermudah akses seluruh masjid yang terintegrasi di bawah binaan Masjid Karanganyar dalam mengelola keuangan. Termasuk pengumpulan dana masjid dan ZISWAF serta akses informasi kepada jemaah melalui aplikasi digital masjid.

“Saat ini kita memasuki digital era 4.0 dimana perubahan sangat cepat dan dinamis sehingga mengharuskan kami beradaptasi melalui digitalisasi ekosistem halal sehingga dapat diimplementasikan dari hulu hingga hilir,” ujar Regional CEO BSI Region 7 Semarang, Imam Hidayat Sunarto dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Rabu (20/4/2022).

Baca Juga: Plafon hingga Rp50 Juta, Ini Alur Kredit Bank Syariah Indonesia

Imam menegaskan, seluruh elemen baik perbankan syariah, e-commerce, fintech, lembaga finansial syariah maupun masjid, perlu mengambil peran ini.

Dengan begitu, potensi ekonomi kerakyatan melalui pengumpulan ZISWAF yang diperkirakan mencapai Rp500 triliun, dapat dikelola dengan baik, transparan, digital sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi ini dengan baik.

“Harapannya, keterbukaan informasi keuangan, informasi ibadah maupun kajian masjid dapat diakses secara realtime di manapun dan kapan pun,” tambah Imam.

Imam juga berharap, keberadaan BSI bisa menjadi satu kesatuan ekosistem halal yang menjadi bagian dalam kegiatan aktivitas Badan Pengelola Masjid Agung Karanganyar serta kehidupan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Perlu Tahu, Ini Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

“Ini juga menjadi spirit bagi kami. Selain sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, juga memberikan kemaslahatan berkelanjutan bagi umat dengan sistem perbankan sesuai prinsip syariah, modern dan digital,” jelas Imam.

Selain itu, BSI juga berkomitmen dalam penyediaan layanan Quick Response Indonesia Standard (QRIS), Penggunaan Layanan Aplikasi Digital Masjid, layanan net banking & Cash Management System BSI, dan fasilitas KUR & SME BSI untuk UMKM serta penyediaan dan pemanfaatan jasa perbankan syariah lainnya.

Dari kinerja tahun buku 2021, BSI telah menunaikan zakat sebesar Rp122,5 miliar kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Dari total pembayaran zakat senilai lebih dari Rp122,5 miliar itu, sebesar Rp101,5 miliar diantaranya merupakan zakat yang dikeluarkan dari laba perusahaan. Sementara lebih dari Rp21 miliar lainnya merupakan zakat non perusahaan.

Sebagai sahabat finansial, sahabat sosial dan sahabat spiritual, BSI juga terus memberikan kemudahan bagi masyarakat yang akan menunaikan kewajibannya dalam berzakat melalui layanan BSI Mobile. Dengan layanan ini, masyarakat dapat menunaikan zakatnya dimanapun dan kapanpun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya