SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti penyebar demam berdarah dengue. (JIBI/Solopos/Dok.)

“Sebab telur nyamuk itu nempel di dinding bak mandi dan bisa bertahan hingga enam bulan”

Harianjogja.com, SLEMAN-Dusun Gamping Lor Ambarketawang, belum bebas dari potensi penyakit demam berdarah dengue (DBD). Dari hasil monitoring yang dilakukan Jumat (27/10/2017), dari 131 rumah/KK yang positif memiliki jentik nyamuk tercatat 35 rumah/KK.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Sleman Dulzaini meminta masyarakat khususnya Dusun Gamping Lor lebih aktif lagi dalam melalukan monitoring jentik di setiap rumah. Sebab, Angka Bebas Jentiknya (ABJ) di dusun itu hanya 73,3%.

“AJB sebesar itu belum aman karena angka amannya harus 95 persen,” katanya usai kegiatan monitoring jentik, Jumat (27/10/2017).

Dia menjelaskan, yang juga harus diperhatikan warga adalah tempat-tempat di luar rumah seperti bekas botol, kaleng, ban dan tunggak bambu yang ada airnya. Semua itu berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk. Dia mengatakan, monitoring jentik jangan hanya dilakukan sebulan sekali tetapi paling tidak seminggu sekali.

“Dalam waktu seminggu telur nyamuk akan menetas dan terus berkembang menjadi nyamuk dewasa. Kalau monitoring jentik dilakukan seminggu sekali maka perkembangan nyamuk akan terputus,” kata dia.

Disampaikan pula kasus DB di Kecamatan Gamping cukup tinggi karena masuk lima besar di kabupaten Sleman. Meskipun tidak ada korban jiwa, tetapi masyarakat harus selalu waspada dengan meningkatkan jentik yang bisaa berada di sembarang tempat yang berair. Dia menyebut beberapa ciri nyamuk Aides Aigepty penyebab DBD.

Di antaranya, nyamuk tersebut tidak bersuara, senang berada dalam rumah, sedang kalau keluar biasanya pagi dan sore hari. Nyamuk ini juga senang berada pada tempa yang terang dan bersih. “Terbangnya tidak tinggi yaitu kurang dari satu meter. Makanya Nyamuk Aides Aigepty suka menggigit bagian bawah atau kaki,” papar dia.

Camat Gamping Abu Bakar menambahkan, monitoring jentik itu bertujuan untuk memotivasi masyarakat agar selalu sadar terhadap bahayanya demam berdarah. Yang perlu diperhatikan dan dilakukan masyarakat, bila menguras bak air sebaiknya tidak hanya dibuang saja, tetapi dinding bak tersebut harus digosok.

“Sebab telur nyamuk itu nempel di dinding bak mandi dan bisa bertahan hingga enam bulan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya