SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kiri) ketika meresmikan Game Working Space Solo di Technopark (STP), Solo, Selasa (29/11/2022) pagi. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO – Game Working Space yang merupakan pusat pengembangan teknologi dan pembelajaran game pertama di Indonesia akhirnya diresmikan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, di Solo Technopark (STP), Solo, Selasa (29/11/2022) pagi.

Semua mahasiswa Universitas Terbuka (UT) dapat mengambil 14 SKS mengikuti program inkubasi di Game Working Space dengan peluang menambah pengetahuan, nilai satuan kredit semester (SKS), dan mendapatkan pendanaan dari para investor. Berdasarkan pantauan Solopos.com Wali Kota Solo memberi penghargaan kepada perwakilan peserta inkubator dan mentor program microcredential game developer (PMGD) batch-1 yang telah mengikuti program selama lima bulan sejak awal tahun ini sebelum peresmian.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ada 672 mahasiswa terpilih yang mengikuti program dari berbagai universitas di seluruh Indonesia. Mereka dari berbagai program studi mengikuti program di Jakarta serta mengikuti program secara virtual.

Program itu menghasilkan 54 game kemudian akan dilakukan hilirisasi menjadi tiga game pilihan. Rencananya, ada batch-2 awal tahun depan dan berpusat di Game Working Space di STP yang diresmikan Wali Kota Solo.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Solo memberi materi mengenai pengembangan serta kebijakan ekosistem game di Indonesia khususnya di Kota Solo. Wali Kota menyampaikan materi didampingi sejumlah narasumber.

Baca Juga: Wuih, Gibran Disebut Perankan Sosok Robin Hood Modern

Sejumlah narasumber antara lain Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Universitas Terbuka sekaligus perwakilan Indonesia Cyber Education Institute (ICE-I), Ali Muktiyanto; Head Marketing Acer Indonesia, Fransisca Maya. Kemudian ada Koordinator Pembelajaran Belmawa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Dewi Wulandari; dan  Deputi Kreatif Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Neil El Himam.

Selanjutnya para peserta diajak melihat empat ruang utama Game Working Space untuk mendukung Kampus Merdeka yang dijalani mahasiswa. Empat ruangan itu adalah Virtual Reality Studio, ruang utama Game Working Space, Create-Play, dan Stream Room.

Adapun Game Working Space merupakan bentuk kolaborasi antara lain Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi,  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Universitas Terbuka, Acer, Kedaireka, STP/Pemkot Solo, dan ICE Institute.

Baca Juga: Begini Alasan Startup Banyak Lakukan PHK Massal Karyawan

Ali menjelaskan ada 14 perguruan tinggi termasuk UT yang berkomitmen mengembangkan ekosistem game Indonesia. UT ingin menghasilkan para juara gamers maupun game developer.

“Kami berkomitmen penuh memberikan ekosistem bagi para gamers. Ini selaras dengan visi UT untuk membangun digital learning ecosystem. Komitmen UT mengawal serta menghasilkan juara gamers serta game developer yang berkomitmen serta bermoral,” kata dia.

Dia menjelaskan program inkubasi ditawarkan oleh tim khusus kepada perguruan tinggi yang tergabung termasuk UT. Mahasiswa program studi apapun yang memiliki ketertarikan dengan game bisa mendaftar mengikuti program inkubasi.

Baca Juga: Fenomena Efek Wali Kota Gibran, Warga Luar Solo Ramai-Ramai Sambat

“Mahasiswa tak sekedar ikut program ini namun menjadi bagian Kampus Merdeka, Merdeka Belajar. Ini kredit learning bisa diakui sebagai program Kampus Mereka, Mereka Belajar, sehingga mahasiswa tak perlu ke kampus namun cukup belajar di sini 14 SKS bisa diakui tanpa memandang program studinya,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Ali, Game Working Space yang diresmikan Wali Kota Solo tersebut antara para pengembang dengan pengguna, pemain, dan investor. Game Working Space  juga bakal dikembangkan supaya tidak hanya bisa diakses mahasiswa namun masyarakat umum.

“Tidak hanya menyasar mahasiswa namun kepada masyarakat umum yang tak memiliki latar belakang mahasiswa. Mungkin dengan ijazah SMA atau SMP. Kami tahu ada bebera kisah beberapa hacker lulusan SMP, kami punya komitmen itu,” ungkapnya.

Baca Juga: Telkomsel Punya Paylater, Bisa untuk Beli Paket Data sampai Langganan Netflix

Muhammad mengatakan produk game Indonesia justru lebih banyak diakui di luar negeri dibandingkan di Indonesia. Kemenparekraf telah berupaya memasarkan produk game ke berbagai negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya