SOLOPOS.COM - Controller Video Game buatan Xiaomi (gsmarena.com)

Game Jepang ternyata tak diminati warganya.

Solopos.com, TOKYO — Computer Entertainment Society (Cesa) sebuah perusahaan layanan hiburan berbasis komputer menerbitkan hasil survei tahunan pada halaman website resmi CESA dengan judul 2015 Cesa Games White Paper, Senin (27/7/2015).

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Dalam survei, Cesa melaporkan pasar videogame di Jepang mengalami penurunan.

Skala pasar di Jepang untuk hardware video game dan paket software pada tahun 2015 senilai Rp40 triliun, turun lebih dari Rp4 triliun dari tahun 2014 dengan nilai Rp45 triliun.

Cesa sebelumnya, seperti dikutip dari animenewsnetwork.com, melaporkan bahwa skala pasar di Jepang bernilai Rp53 triliun pada tahun 2013 dan Rp55 triliun pada tahun 2012.

Itu membuktikan tren penurunan sedang dialami oleh Jepang dalam pemasaran video game. Namun, skala pasar luar negeri Jepang meningkat dari Rp308 triliun menjadi Rp386 triliun antara tahun 2014 dan 2015.

Selain itu, jumlah judul game yang telah terjual lebih dari satu juta kopi juga meningkat. Enam judul game telah terjual lebih dari satu juta kopi pada tahun 2014, dengan catatan judul terkait yang dirilis pada hari yang sama dihitung satu unit.

Penjualan gabungan dari game Y?kai Watch 2: Ganso dan game Y?kai Watch 2: Honke—3,25 juta unit saat penjualan perdana pada tanggal 10 Juli 2014 hingga akhir tahun 2014—adalah yang tertinggi di antara judul-judul lain. (Bimo Putra W/JIBI/Solopos.com)

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya